Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PPP: Pilkada Langsung kalau Pendapatan Per Kapita Rp 4 Juta

Kompas.com - 12/09/2014, 09:34 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy menilai, masyarakat Indonesia saat ini memang belum siap untuk menggelar pemilihan kepala daerah secara langsung.

"Masyarakat baru siap nanti setelah pendapatannya di atas Rp 4 juta, di mana sudah tidak terbuai sogokan Rp 20.000, Rp 50.000," ujar pria yang akrab dipanggil Romy itu kepada wartawan di kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2014).

Menurut Romy, pemilihan secara langsung menyebabkan ongkos politik membengkak karena kandidat harus mengeluarkan uang untuk melakukan kampanye. Hal itu meningkatkan potensi sang kandidat untuk korupsi agar uang yang dikeluarkan untuk kampanye bisa kembali.

"Bahkan, sejak 2005, sudah ada 290 kepala daerah yang terjerat kasus korupsi, sedangkan sebelumnya hanya ada sedikit kasus," ujar dia.

Atas alasan itulah, lanjut Romy, PPP tetap akan konsisten mendukung Rancangan Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang mengatur pemilihan wali kota dan bupati dilakukan oleh DPRD tidak lagi secara langsung oleh masyarakat.

"PPP sebagai partai pertama yang mendukung pilkada langsung akan konsisten," kata Romy.

Usulan agar pemilihan kepala daerah melalui DPRD di dalam RUU Pilkada menuai polemik di masyarakat. Rancangan Undang-Undang tersebut diajukan oleh pemerintah dan rencananya akan disahkan September 2014 ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com