JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengkritik ajang Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Menurut Akbar, ajang penjaringan capres 2014 tersebut kurang menggelegar.
"Konvensi Demokrat ini kurang berdampak resonansinya di tengah masyarakat," ujar Akbar di kediamannya di Jakarta, Senin (6/1/2014).
Akbar mengatakan, Konvensi Demokrat juga tidak mampu menarik perhatian media massa. Akibatnya, konvensi itu tidak begitu dikenal oleh masyarakat secara luas. Padahal, jenis konvensi semacam ini sangat baik bagi demokrasi di dalam partai.
Ia membandingkan Konvensi Demokrat dengan konvensi yang diadakan partainya pada tahun 2004. Saat itu, Golkar menyelenggarakan konvensi dengan lima peserta, yakni Akbar, Aburizal Bakrie, Surya Paloh, Prabowo Subianto, dan Wiranto.
Konvensi Golkar tersebut, menurutnya, sukses karena diselenggarakan secara bertingkat, mulai dari tingkat satu, tingkat dua, hingga tingkat nasional. Pemberitaannya ketika itu juga tampak positif.
"Saat itu, saya sebagai peserta juga keliling daerah. Antusiasme di setiap provinsi tinggi," kata Akbar.
Penyelenggaraan konvensi ketika itu, katanya, berdampak positif terhadap Golkar secara nasional. Partai Golkar dapat memenangkan pemilu legislatif pada tahun itu.
"Sedangkan konvensi sekarang ya, mungkin harus ada inovasi, baru bisa," pungkas Akbar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.