Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konvensi Demokrat Disebut Tak Meriah, Komite Siapkan Tiga Acara Besar

Kompas.com - 04/12/2013, 20:16 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksanaan Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat dikritik lantaran tak mampu menarik perhatian masyarakat. Isu pendanaan yang macet pun sempat muncul di antara persoalan yang ada.

Untuk memeriahkan perhelatan Konvensi, Komite Konvensi sudah menyiapkan tiga acara besar yang akan mulai dilakukan pada pertengahan Desember hingga Januari mendatang.

Apa saja konsep yang disiapkan Komite Konvensi?

Juru Bicara Komite Konvensi Capres Partai Demokrat, Rully Charis, menyampaikan, pada pertengahan Desember ini akan ada diskusi terbuka antarpeserta dengan masyarakat umum yang akan difasilitasi oleh Komite di Kantor Komite, Jalan Pattiunus, Jakarta Selatan.

Setiap diskusi, kata Rully, akan diikuti masyarakat dengan berbagai latar belakang profesi. Di sini, 11 peserta konvensi akan memaparkan visi dan misinya.

“Pertengahan bulan Desember ini juga, survei pertama akan dimulai,” ujar Rully saat dihubungi pada Rabu (4/12/2013).

Komite telah menunjuk tiga lembaga survei yang akan memulai pengambilan sampel. Hasilnya akan diperoleh pada awal Januari 2013. Menurut Rully, hasil survei ini akan diselaraskan dengan rencana program Komite Konvensi lima bulan berikutnya.

“Awal Mei kita sudah memperoleh 1 nama pemenang Konvensi,” ucap Rully.

Pada bulan Januari, Rully mengatakan, Komite juga akan melaksanakan debat kandidat hingga bulan April 2014. Debat akan dilaksanakan di 10 kota, terdiri dari tiga kota di Sumatera, empat kota di Jawa, dan tiga kota di Indonesia Timur.

“Debat ini formatnya terbuka, fleksibel, dan melibatkan masyarakat umum dan panelis yang akan ditunjuk komite tentunya berasal dari unsur komite, akademisi, maupun tokoh setempat. Formatnya tidak akan kaku, mengarah pada debat terbuka namun dengan aturan debat konten yang terstruktur, sistematis, dan mengarah pada solusi,” imbuh Rully.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com