Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah: Kalau Jonan Diangkat karena Alasan Manajemen, Kenapa Dulu Dipecat?

Kompas.com - 17/10/2016, 18:07 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mempertanyakan alasan Presiden Joko Widodo mengangkat Ignasius Jonan sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Fahri menilai janggal hal tersebut karena sebelumnya Jonan sempat dipecat dari kursi Menteri Perhubungan.

"Kalau alasan Presiden Jokowi mengangkat Jonan karena alasan manajemen, kenapa dulu Jonan dipecat dari Menteri Perhubungan? Ini kan aneh," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/10/2016).

Fahri mengatakan, jika Jonan dianggap memiliki kemampuan manajemen yang baik, semestinya tidak dicopot dari jabatan Menteri Perhubungan.

"Sekarang bilangnya mengangkat Jonan sebagai Menteri ESDM karena Jonan pintar manajemen. Nah, dulu berarti Jonan dipecat karena pintar manajemen juga? Ini bagaimana logikanya," tutur Fahri.

Fahri pun mempermasalahkan alasan Presiden mengangkat Arcandra Tahar sebagai Wakil Menteri ESDM. Menurut Fahri, sejatinya permasalahan kewarganegaraan Arcandra belum selesai.

"Mana ada orang yang pernah kehilangan kewarganegaraannya sebagai WNI lantas dengan mudah bisa kembali mendapatkan kembali status WNI-nya dengan begitu cepat? Semestinya tidak bisa seperti itu," ucap Fahri.

Ia juga mempertanyakan alasan pengangkatan Arcandra sebagai wakil menteri karena, menurut Fahri, Indonesia memiliki banyak stok ahli di bidang ESDM.

(Baca juga: Setelah Arcandra dan Jonan Dipanggil...)

Karena itu, Fahri menilai Jokowi tidak memiliki parameter yang jelas saat hendak mengangkat orang sebagai menteri. Padahal, kata Fahri, parameter sangat dibutuhkan agar kinerja sang menteri ke depan bisa diukur dan dinilai secara obyektif.

Politisi asli Nusa Tenggara Barat itu lantas membandingkan cara Jokowi dan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Fahri menganggap cara SBY menunjuk seseorang sebagai menteri di kabinetnya jauh lebih baik dibandingkan dengan Jokowi.

"Saya juga baru tahu ini dari beberapa mantan menteri di era Pak SBY. Ternyata mereka sampai diperiksa aspek psikologisnya dan intelijen waktu itu sampai dikerahkan untuk meneliti latar belakang calon menteri agar tidak kecolongan seperti kasus Arcandra," ujar Fahri.

(Baca juga: "Harus Ada Bukti Jonan dan Arcandra Bukan Pilihan yang Salah")

Kompas TV Ignasius Jonan Akan Berantas Pungli di ESDM
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com