Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Pencegahan Terorisme Mendesak, Perlu Payung Hukum Lebih Kuat

Kompas.com - 21/01/2016, 16:43 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas membahas penguatan pencegahan aksi terorisme, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (21/1/2016).

Saat membuka rapat itu, Jokowi memunculkan opsi revisi Undang-Undang Nomor 15/2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, penerbitan peraturan pemerintah dan perundang-undangan (perppu) serta pembuatan UU baru.

Jokowi menuturkan, dirinya sudah mengkonsultasikan rencana penguatan pencegahan aksi terorisme ini kepada pimpinan lembaga negara. Menurut Jokowi, rencana itu didukung penuh.

"Pencegahan terorisme dipandang perlu dan sangat mendesak, perlu payung hukum yang lebih kuat, lebih komprehensif, sehingga aparat keamanan tidak ragu melakukan penindakan," kata Jokowi, saat membuka ratas tersebut.

Namun, kata Jokowi, saat itu belum disepakati apakah peningkatan pencegahan terorisme itu dilakukan melalui revisi UU Antiterorisme, penerbitan perppu, atau membuat UU baru.

"Inilah yang perlu dibicarakan lagi dengan DPR," ujarnya.

Terkait pencegahan aksi terorisme, Jokowi meminta Polri, TNI, BIN, BNPT untuk memperkuat sinergi. Arahan itu ia khususkan pada lembaga intelijen agar menghindari ego sektoral.

"Harus fokus pada pelemahan kekuatan terorisme, mulai dari ideologi, kepemimpinan, jejaring, organisasi, dan perdagangan aksi terorisme," ucapnya.

Selanjutnya, Jokowi juga meminta Kementerian Hukum dan HAM, Kemenkominfo, dan BNPT untuk fokus mengupayakan kontra radikalisasi.

Ia meminta dilakukan pengawasan dan pendampingan terhadap narapidana atau mantan narapidana terorisme agar tidak menyebarkan paham radikal saat kembali ke masyrakat.

Ratas hari ini dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti, Kepala BIN Sutiyoso, dan sejumlah menteri terkait.

Setelah membahas pencegahan aksi terorisme, Jokowi juga akan membahas program legislasi nasional prioritas 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengacara Keluarga Sebut Ada Sejumlah Kejanggalan Penanganan Kasus Afif Maulana

Pengacara Keluarga Sebut Ada Sejumlah Kejanggalan Penanganan Kasus Afif Maulana

Nasional
Karyawan Asal Kalimantan Barat Gugat UU Pilkada ke MK, Akui Mau Maju Jadi Calon Wakil Gubernur

Karyawan Asal Kalimantan Barat Gugat UU Pilkada ke MK, Akui Mau Maju Jadi Calon Wakil Gubernur

Nasional
PKB Condong Dukung Bobby Ketimbang Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut

PKB Condong Dukung Bobby Ketimbang Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut

Nasional
Rekaman CCTV di Polsek Tempat Afif Dianiaya Sudah Hilang, Anggota DPR: Siber Mabes Polri Bisa Lakukan Upaya

Rekaman CCTV di Polsek Tempat Afif Dianiaya Sudah Hilang, Anggota DPR: Siber Mabes Polri Bisa Lakukan Upaya

Nasional
PKB Klaim Sandiaga Bersedia Jajaki Pilkada Jabar 2024

PKB Klaim Sandiaga Bersedia Jajaki Pilkada Jabar 2024

Nasional
Cara Pemadanan NIK menjadi NPWP

Cara Pemadanan NIK menjadi NPWP

Nasional
LBH Padang Sebut Pernyataan Polisi Berubah-ubah soal Kasus Afif Maulana

LBH Padang Sebut Pernyataan Polisi Berubah-ubah soal Kasus Afif Maulana

Nasional
DPR Desak Polri Ungkap Kebenaran Terkait Kasus Meninggalnya Afif Maulana

DPR Desak Polri Ungkap Kebenaran Terkait Kasus Meninggalnya Afif Maulana

Nasional
PKB Beri Dukungan ke Sejumlah Bakal Calon Kepala Daerah, Ada Petahana Jambi Al Haris dan Abdullah Sani

PKB Beri Dukungan ke Sejumlah Bakal Calon Kepala Daerah, Ada Petahana Jambi Al Haris dan Abdullah Sani

Nasional
PKB Lirik Sandiaga Uno untuk Maju Pilkada Jabar 2024

PKB Lirik Sandiaga Uno untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Kementerian KP Tekankan Pentingnya Kolaborasi untuk Capai SDGs Poin 14

Kementerian KP Tekankan Pentingnya Kolaborasi untuk Capai SDGs Poin 14

Nasional
Kejagung Sita 713 Ton Gula Kristal dan Uang Rp 200 Juta di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Kejagung Sita 713 Ton Gula Kristal dan Uang Rp 200 Juta di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Nasional
Stranas PK Ungkap Kacaunya Pelabuhan Sebelum Dibenahi: Kapal Parkir Seminggu dan Rawan Korupsi

Stranas PK Ungkap Kacaunya Pelabuhan Sebelum Dibenahi: Kapal Parkir Seminggu dan Rawan Korupsi

Nasional
Temui Wapres, Nahdlatul Wathon Lapor Sedang Dirikan Kantor dan Pesantren di IKN

Temui Wapres, Nahdlatul Wathon Lapor Sedang Dirikan Kantor dan Pesantren di IKN

Nasional
Demokrat-Perindo Jajaki Koalisi untuk Pilkada 2024

Demokrat-Perindo Jajaki Koalisi untuk Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com