Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebut Penyelesaian Kasus, KPK Gelar Perkara Dua Kali Dalam Sehari

Kompas.com - 18/03/2015, 20:58 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua sementara Komisi Pemberantasan Korupsi Taufiequrrachman Ruki mengatakan, saat ini KPK tengah mengebut penanganan puluhan kasus yang menumpuk. Bahkan, kata dia, dalam satu hari KPK melakukan gelar perkara hingga dua kali.

"Kami meminta kepada para penyidik untuk gelar kasus satu hari minimal dua. Tadi sore menjelang Maghrib gelar satu kasus, setelah ini setelah Isya gelar lagi kasus kedua," ujar Ruki di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (18/3/2015) malam.

Oleh karena itu, kata Ruki, pimpinan KPK kerap kali pulang larut malam setiap hari untuk menyelesaikan gelar perkara. Ia mengatakan, KPK serius menangani kasus-kasus yang tersisa di tingkat penyelidikan, penyidikan, hingga penuntutan.

"Misal di tingkat penyidikan tersangka belum ditahan, berkas perkara belum di penuntutan, cheking berikutnya sudah diserahkan ke penuntutan tapi belum ke pengadilan. Atau sudah diserahkan ke pengadilan, tapi belum disidangkan," kata Ruki.

Ruki mengatakan, pimpinan KPK mengejar penyelesaian kasus-kasus tersebut untuk mengantisipasi jika para pimpinan sementara KPK ditarik kembali oleh Presiden Joko Widodo. Jika hal tersebut terjadi, Ruki tidak ingin banyak tumpukan kasus yang membebani KPK.

"Target kami berlima, kalau ada Keppres barangkali saya ditarik kembali, Pak Johan kembali, Pak Indriyanto kembali, paling tidak kasus-kasus itu tidak lagi macet," kata Ruki.

Pimpinan KPK, kata Ruki, harus menyelesaikan 36 kasus dalam sisa waktu yang tersisa, sekitar sembilan bulan lagi. Ruki berharap, hingga masa kepemimpinan KPK jilid tiga habis, maka kasus yang ditangani KPK telah berkurang banyak.

Demi mempercepat penanganan kasus, kata Ruki, KPK meminta bantuan para jaksa penuntut umum untuk membantu penyidikan yang kekurangan sumber daya. Menurut dia, jika KPK menarik penyidik baru justru akan membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk beradaptasi.

"Kalau ada penyidik baru juga penyesuaian diri dengan sitausi internal dan pekerjaan akan lama. Tapi kalau ditarik dengan yang ada sekarang, saya yakin bisa menolong," kata Ruki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

Nasional
38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

Nasional
PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

Nasional
Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung 'Cawe-cawe' Jokowi?

Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung "Cawe-cawe" Jokowi?

Nasional
Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com