Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta Rajasa Diibaratkan Lionel Messi, "Lagi Bagus Jangan Diganti"

Kompas.com - 24/02/2015, 19:40 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Amanat Nasional Tjatur Sapto Edy menilai, tak perlu dipermasalahkan apabila Hatta Rajasa akan maju lagi sebagai calon Ketua Umum di Kongres PAN di Bali pada 28 Februari-3 Maret mendatang. Seorang kader, menurut dia, berhak untuk maju lebih dari satu kali apabila memiliki prestasi yang baik dan diinginkan oleh mayoritas kader lainnya.

"Dalam sepak bola ada adagium, 'don't replace player that playing well'. Messi lagi main bagus jangan diganti. Lebih baik diteruskan. Kalau mainnya tidak bagus, ya diganti," kata Tjatur di Jakarta, Selasa (24/2/2015).

Tjatur menjelaskan, regenerasi dalam suatu partai tidak bisa sesimpel mengganti ketua umum di setiap periode. Jika seseorang masih berprestasi, maka tidak perlu dilakukan penggantian.

Menurut Tjatur, Hatta sebagai Ketua Umum sudah membuktikan prestasinya dengan menaikkan secara signifikan raihan suara PAN di Pileg 2014 lalu, yakni sebesar 53 persen. Saat itu PAN meraih 7,59 persen naik dari 6,01 persen di tahun 2009.

Dia juga meyakini, popularitas Hatta yang naik signifikan hasil dari kampanye pilpres 2014, akan berdampak besar pada raihan suaran PAN di Pemilu 2019 mendatang.

"Dengan catatan itu, kalau dalam ilmu fikih, Pak Hatta ini manusia wajib. Kita butuh Hatta," ucap Ketua Fraksi PAN di DPR ini.

Apalagi, lanjut dia, tak ada satupun aturan di anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PAN yang melarang seorang Ketua Umum untuk maju dua kali. Tjatur mencontohkan, di tingkat Dewan Pimpinan Wilayah dan Dewan Pimpinan Daerah saja, banyak yang menjadi ketua hingga tiga periode berturut-turut. Prestasi DPW atau DPC tersebut, kata dia, justru semakin meningkat setiap periode meski dipimpin orang yang sama.

"Pak Amien itu juga sebenarnya dua periode. Periode pertama, sekjennya Faisal Basri dan periode kedua sekjennya Hatta Rajasa," ungkap Tjatur.

Sebelumnya, Zulkifli Hasan mengingatkan Hatta bahwa partainya mempunyai tradisi ketua umum hanya memimpin untuk satu periode. Dengan begitu, dapat tercipta regenerasi kepemimpinan secara konsisten.

"PAN punya tradisi ketua umumnya satu periode saja. Itu sudah dimulai oleh Amien Rais, dimana dia berhenti di saat popularitasnya sedang tinggi. Kemudian Soetrisno Bachir juga berhenti satu periode. Diharapkan Hatta Rajasa mengikuti tradisi ini," kata calon Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan di Jakarta, Selasa (24/2/2015), seperti dikutip Antara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Nasional
Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Nasional
Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Nasional
Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Nasional
Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik 'Cicak Vs Buaya Jilid 2'

Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik "Cicak Vs Buaya Jilid 2"

Nasional
JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

Nasional
Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Nasional
Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Nasional
PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

Nasional
Solusi Wapres Atasi Kuliah Mahal: Ditanggung Pemerintah, Mahasiswa dan Kampus

Solusi Wapres Atasi Kuliah Mahal: Ditanggung Pemerintah, Mahasiswa dan Kampus

Nasional
Ketua KPU Bantah Dugaan Asusila dengan Anggota PPLN

Ketua KPU Bantah Dugaan Asusila dengan Anggota PPLN

Nasional
Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com