Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/01/2015, 19:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tragedi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 pada pengujung tahun 2014 membuat luka yang mendalam. Tidak hanya menjadi duka bagi keluarga korban, kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 ini juga menjadi perhatian publik di seluruh dunia.
 
Berbagai daya dan upaya pun dikerahkan agar duka keluarga korban dapat terobati, mulai dari proses pencarian hingga pengangkatan korban agar dapat dikenali dan diserahkan ke pihak keluarga.
 
Namun, tidak banyak yang terungkap dari proses pencarian korban musibah jatuhnya pesawat AirAsia tersebut.
 
Dua orang nelayan Desa Kubu Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, pada saat derasnya hujan pada Minggu, 28 Desember 2014, sempat melihat pesawat berwarna putih dan merah itu terbang rendah.
 
"Awalnya saya tidak curiga. Tapi, pesawat itu jalan mereng (oleng). Saya pikir hebat sekali orangnya jalankan pesawat," ungkap Hatman.
 
Tidak lama setelah itu, Hatman yang sedang melaut bersama anaknya mendengar suara seperti petir yang menurut mereka hujan akan reda.
 
Selain mewawancarai dua orang nelayan tersebut, Aiman Witjaksono juga bertemu dengan kapten kapal Basarnas yang menceritakan bagaimana proses pengangkatan korban dilakukan.
 
Presenter senior Kompas TV tersebut juga menelusuri kenapa korban yang berhasil diangkat harus dibawa ke Rumah Sakit Sultan Imanudin Pangkalan Bun, Kalimatan Tengah.
 
Simak penelusuran dan wawancara Aiman Witjaksono bersama para pahlawan penyelamat tragedi pesawat AirAsia QZ8501 pada program AIMAN yang ditayangkan di KompasTV malam ini pukul 20.00 WIB. (KompasTV/Ike Kesuma)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengacara Keluarga Sebut Ada Sejumlah Kejanggalan Penanganan Kasus Afif Maulana

Pengacara Keluarga Sebut Ada Sejumlah Kejanggalan Penanganan Kasus Afif Maulana

Nasional
Karyawan Asal Kalimantan Barat Gugat UU Pilkada ke MK, Akui Mau Maju Jadi Calon Wakil Gubernur

Karyawan Asal Kalimantan Barat Gugat UU Pilkada ke MK, Akui Mau Maju Jadi Calon Wakil Gubernur

Nasional
PKB Condong Dukung Bobby Ketimbang Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut

PKB Condong Dukung Bobby Ketimbang Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut

Nasional
Rekaman CCTV di Polsek Tempat Afif Dianiaya Sudah Hilang, Anggota DPR: Siber Mabes Polri Bisa Lakukan Upaya

Rekaman CCTV di Polsek Tempat Afif Dianiaya Sudah Hilang, Anggota DPR: Siber Mabes Polri Bisa Lakukan Upaya

Nasional
PKB Klaim Sandiaga Bersedia Jajaki Pilkada Jabar 2024

PKB Klaim Sandiaga Bersedia Jajaki Pilkada Jabar 2024

Nasional
Cara Pemadanan NIK menjadi NPWP

Cara Pemadanan NIK menjadi NPWP

Nasional
LBH Padang Sebut Pernyataan Polisi Berubah-ubah soal Kasus Afif Maulana

LBH Padang Sebut Pernyataan Polisi Berubah-ubah soal Kasus Afif Maulana

Nasional
DPR Desak Polri Ungkap Kebenaran Terkait Kasus Meninggalnya Afif Maulana

DPR Desak Polri Ungkap Kebenaran Terkait Kasus Meninggalnya Afif Maulana

Nasional
PKB Beri Dukungan ke Sejumlah Bakal Calon Kepala Daerah, Ada Petahana Jambi Al Haris dan Abdullah Sani

PKB Beri Dukungan ke Sejumlah Bakal Calon Kepala Daerah, Ada Petahana Jambi Al Haris dan Abdullah Sani

Nasional
PKB Lirik Sandiaga Uno untuk Maju Pilkada Jabar 2024

PKB Lirik Sandiaga Uno untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Kementerian KP Tekankan Pentingnya Kolaborasi untuk Capai SDGs Poin 14

Kementerian KP Tekankan Pentingnya Kolaborasi untuk Capai SDGs Poin 14

Nasional
Kejagung Sita 713 Ton Gula Kristal dan Uang Rp 200 Juta di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Kejagung Sita 713 Ton Gula Kristal dan Uang Rp 200 Juta di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Nasional
Stranas PK Ungkap Kacaunya Pelabuhan Sebelum Dibenahi: Kapal Parkir Seminggu dan Rawan Korupsi

Stranas PK Ungkap Kacaunya Pelabuhan Sebelum Dibenahi: Kapal Parkir Seminggu dan Rawan Korupsi

Nasional
Temui Wapres, Nahdlatul Wathon Lapor Sedang Dirikan Kantor dan Pesantren di IKN

Temui Wapres, Nahdlatul Wathon Lapor Sedang Dirikan Kantor dan Pesantren di IKN

Nasional
Demokrat-Perindo Jajaki Koalisi untuk Pilkada 2024

Demokrat-Perindo Jajaki Koalisi untuk Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com