Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sirnanya Sekat Kebangsaan dalam Misi Kemanusiaan

Kompas.com - 09/01/2015, 08:13 WIB

Oleh: Iwan Santosa dan Dwi Bayu Radius

KOMPAS.com - Misi pencarian korban dan pesawat AirAsia QZ 8501 menjadi bukti, negara-negara sahabat mampu menanggalkan beban historis dan ego kebangsaan. Bergandeng tangan, mereka bekerja bersama melakukan pencarian dan evakuasi, mengatasi keletihan, hingga berbincang hangat.

Komandan Divisi Ke-6 Pengawalan Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (JMSDF) Kapten Tsutomu Okawa tersenyum saat ditanyakan kondisi awak kapalnya. "Sebelum ke Indonesia, kami beroperasi di perairan Somalia menangani bajak laut empat bulan. Awak kapal tentu lelah," katanya.

Namun, serdadu Jepang bersungguh-sungguh mencari korban dan pesawat AirAsia QZ 8501. Jepang mengerahkan dua kapal perang tipe perusak (destroyer), yakni JS Takanami dan JS Ohnami. Di kapal JS Ohnami yang sedang berlayar di Laut Jawa, Rabu (7/1), prajurit Jepang terlihat bekerja dengan serius.

Awak JS Ohnami terus mengamati laut untuk mencari jenazah atau bagian pesawat. Di anjungan kapal, tiga awak yang memegang teropong hampir tak pernah melepaskan alat itu.

Di ruang pengendalian, mata para awak terpaku melihat layar-layar monitor. Awak JS Ohnami sejauh ini telah menemukan satu jenazah, Selasa (6/1), dan satu jaket, Minggu (4/1). Dalam melakukan pencarian, armada Jepang dilengkapi tiga helikopter Seahawk.

Batas waktu melakukan pencarian belum ditetapkan. Lama pencarian tergantung dari hasil pembicaraan Pemerintah Jepang dengan Indonesia. "Untuk melepaskan stres, kami makan makanan enak, berolahraga, dan meregangkan otot," tutur Okawa tertawa.

Itu belum termasuk cuaca buruk yang kerap membayangi kru Jepang. Hambatan itu antara lain angin serta arus kencang, gelombang tinggi, dan hujan deras. "Jarak pandang yang sangat penting bisa berkurang kalau hujan turun. Angin kencang bisa tiba-tiba berembus," ujarnya.

Kapal JS Takanami dan JS Ohnami yang masing-masing berarti ombak tinggi dan ombak besar adalah kapal dengan fungsi menangkal serangan kapal selam. Gelombang tinggi tak menjadi masalah.

"Kami bekerja keras bersama Indonesia dengan erat. Kapal-kapal Jepang saling kontak dengan Basarnas (Badan SAR Nasional)," ujar Okawa.

Koordinasi dengan negara-negara lain pun dilakukan tanpa kendala berarti. Kontak dilakukan melalui radio.

"Kalau ada hambatan, paling sewaktu menggunakan bahasa Inggris. Tetapi, di Jakarta ada staf penghubung yang menangani hal-hal seperti itu," ujarnya.

Dalam operasi kemanusiaan mencari korban dan pesawat AirAsia yang jatuh di perairan Laut Jawa itu, Rusia mengirimkan Beriev 200 CS (Crezvycainnaya Situatsiya) yang dirancang khusus untuk tanggap darurat.

Pesawat itu tiba di Indonesia sejak Jumat (2/1) di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, dan langsung menjalankan misi pencarian AirAsia.

Saat terbang dengan pesawat tersebut dari Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Senin (5/1), Komandan Misi Emercom Pemerintah Federal Rusia (Badan Tanggap Darurat Rusia) sekaligus Wakil Menteri SAR Rusia Mayor Jenderal Eduard Chizhykov mempersilakan wartawan melihat kamera pengintai di bagian port (kiri) sayap pesawat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com