Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Lanjutkan Tradisi di Pilpres

Kompas.com - 02/04/2014, 10:52 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Golongan Karya melanjutkan tradisi yang dimulai sejak Pemilu 2004 dengan ”memasang” sejumlah kader senior di beberapa pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Pada Pemilu Presiden 2014, tradisi yang membuat Partai Golkar selalu berada di lingkaran kekuasaan ini akan dilanjutkan.

Meskipun tradisi ini akan memecah perolehan suara dalam pemilu, tidak ada larangan dan tidak akan diberikan sanksi untuk kader yang menyeberang. ”Kalau menggunakan partai lain, boleh-boleh saja. Tidak ada sanksinya. Namun, ada risikonya ke partai. Suara terbelah-belah,” kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (1/4/2014).

Agung yang juga Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat mengatakan, Golkar tidak bisa melarang siapa pun kader partainya menjadi cawapres yang diusung partai politik lain. Seperti diketahui, dua kader senior Golkar, Jusuf Kalla dan Akbar Tandjung, disebut-sebut sejumlah kalangan layak jadi cawapres. ”Mereka adalah tokoh-tokoh senior. Enggak usah diajari, mereka sudah tahu sendiri. Suara terpecah berarti merugikan partai,” ujarnya.

Dalam kampanye akbar Partai Golkar di Lapangan Bumi Tamalanrea Permai, Makassar, Sulawesi Selatan, Aburizal mengemukakan bahwa cawapresnya akan ditetapkan setelah pemilu legislatif. Kriteria tidak ada karena bisa dari mana saja. Aburizal berkampanye di depan ribuan para pendukungnya dengan didampingi Ketua DPD Partai Golkar Sulsel Syahrul Yasin Limpo yang juga Gubernur Sulsel dan sejumlah pengurus pusat ataupun Sulsel.

”Kami terbuka untuk cawapres. Bisa dari mana saja, dari Partai Golkar, partai lain, atau nonpartai. Yang jelas siapa cawapres, baru akan kami tentukan setelah pileg. Saat ini kami masih konsentrasi pada pileg. Kami menargetkan kursi parlemen 26-30 persen,” tutur Aburizal.

Terkait kader Golkar yang hendak menjadi cawapres untuk partai lain, Aburizal mempersilakan sepanjang mematuhi aturan partai. ”Kami membuka kesempatan kepada kader terbaik kami. Hitung-hitung, itulah salah satu sumbangsih Golkar kepada negeri ini,” kata Aburizal.

Kawal sampai TPS

Dalam kampanye di Manado, Sulawesi Utara, Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengulang pernyataan yang meminta kader PDI-P mengawal jalannya pemilu sampai di tempat pemungutan suara. ”Kalian pendukung PDI-P jangan lengah dan bosan mengawal suara sampai di TPS, jangan sampai kita dicurangi lagi,” katanya.

Wakil Sekjen PDI-P Hasto Kristianto mengatakan, pelaksanaan Pemilu 2014 ada pada masa peralihan kekuasaan. Proses itu memiliki resistansi terganggunya keamanan dan stabilitas negara. Karena itu, siapa pun yang mencoba mengambil keuntungan dari gangguan itu akan berhadapan dengan kekuatan rakyat.

”Di sinilah momentum emas Presiden SBY membuktikan dan menjamin pemilu berlangsung demokratis, aman, dan damai. Sebab, penghargaan kepada seorang pemimpin tidak saja saat berkuasa, tetapi mampu menyiapkan jalan lapang bagi penggantinya,” katanya.

Janjikan infrastruktur

Dalam kampanye terbuka di Stadion Patra Jaya, Palembang, Sumatera Selatan, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa menjanjikan perbaikan infrastruktur di Pulau Sumatera jika PAN menang. ”Kalau kami diizinkan menang, pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera akan kami dorong agar secepatnya direalisasikan,” kata Hatta, yang juga mengatakan bahwa rencana pembangunan tol itu sebagai prestasinya.

Selain Hatta, hadir sejumlah calon anggota legislatif PAN dari kalangan artis, misalnya Eko Patrio dan Desy Ratnasari. Beberapa kader PAN yang menjadi kepala daerah juga terlihat, seperti Wali Kota Bogor Bima Arya dan Bupati Ogan Komering Ilir Iskandar. Kampanye diisi dengan hiburan dari grup band Ungu.

Kemarin, salah satu dari capres dari Partai Kebangkitan Bangsa, Mahfud MD, berharap PKB memilih capres secara terbuka dan obyektif berdasarkan hasil musyawarah kerja nasional dan restu ulama. Mahfud menyatakan hal itu ketika bersilaturahim ke rumah Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Mustofa Bisri (Gus Mus) di Desa Leteh, Rembang Kota, Rembang, Jawa Tengah, Senin malam. Mahfud optimistis PKB meraih 8 persen suara dalam pemilu legislatif dan akan menetapkan capres yang baik. (ATO/ZAL/HRS/REN/HEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komnas HAM Diminta Bentuk Timsus untuk Investigasi Dugaan Siswa SMP Tewas Dianiaya Polisi

Komnas HAM Diminta Bentuk Timsus untuk Investigasi Dugaan Siswa SMP Tewas Dianiaya Polisi

Nasional
TNI AD Terbuka jika Publik Punya Bukti Tentara Bakar Rumah Wartawan di Karo

TNI AD Terbuka jika Publik Punya Bukti Tentara Bakar Rumah Wartawan di Karo

Nasional
Koarmada I Usul Kapal-kapal Berat Ditempatkan di Natuna Utara untuk Patroli

Koarmada I Usul Kapal-kapal Berat Ditempatkan di Natuna Utara untuk Patroli

Nasional
Menko Polhukam Harap Tim 'Reaksi Cepat' Anti-Peretasan Tak Cuma Pajangan

Menko Polhukam Harap Tim "Reaksi Cepat" Anti-Peretasan Tak Cuma Pajangan

Nasional
Peretas PDN Ingin Pulihkan Data Rabu Besok, Pengamat: Jangan Percaya Janji Palsu

Peretas PDN Ingin Pulihkan Data Rabu Besok, Pengamat: Jangan Percaya Janji Palsu

Nasional
KPU Resmi Akomodasi Putusan MA, Batas Usia Kepala Daerah Dihitung saat Pelantikan

KPU Resmi Akomodasi Putusan MA, Batas Usia Kepala Daerah Dihitung saat Pelantikan

Nasional
Jadi Koalisi PDI-P di Pilpres, Perindo Kini Datangi Demokrat untuk Pilkada

Jadi Koalisi PDI-P di Pilpres, Perindo Kini Datangi Demokrat untuk Pilkada

Nasional
KPK Kembangkan Kasus LNG PT Pertamina yang Seret Karen Agustiawan, 2 Orang Jadi Tersangka

KPK Kembangkan Kasus LNG PT Pertamina yang Seret Karen Agustiawan, 2 Orang Jadi Tersangka

Nasional
Saksi Sebut Waskita-Acaset Diprioritaskan Menang Tender Proyek Tol MBZ

Saksi Sebut Waskita-Acaset Diprioritaskan Menang Tender Proyek Tol MBZ

Nasional
Puan Kembali Janji DPR Segera Bahas RUU Perampasan Aset

Puan Kembali Janji DPR Segera Bahas RUU Perampasan Aset

Nasional
KPK Sita Rp 22 M Terkait Gratifikasi Eks Bupati Langkat Terbit Perangin Angin

KPK Sita Rp 22 M Terkait Gratifikasi Eks Bupati Langkat Terbit Perangin Angin

Nasional
Temui DPD RI, AHY Mengaku Bahas Keamanan Data Digital

Temui DPD RI, AHY Mengaku Bahas Keamanan Data Digital

Nasional
2 Faktor Penentu Duet Anies-Andika Perkasa Berlayar pada Pilkada Jakarta

2 Faktor Penentu Duet Anies-Andika Perkasa Berlayar pada Pilkada Jakarta

Nasional
PKB Yakin PKS Masih Buka Ruang Negosiasi untuk Pilkada Jakarta

PKB Yakin PKS Masih Buka Ruang Negosiasi untuk Pilkada Jakarta

Nasional
KPK Tetapkan Tersangka Baru Kasus LNG PT Pertamina, Inisial YA dan HK

KPK Tetapkan Tersangka Baru Kasus LNG PT Pertamina, Inisial YA dan HK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com