Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Afif Maulana: Kami Enggak Tahu Mau Percaya Polisi atau Tidak...

Kompas.com - 03/07/2024, 14:31 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ayah Afif Maulana (13), Afrinaldi, masih belum tahu apakah akan percaya pada pihak kepolisian atau tidak terkait penyelesaian kasus kematian anaknya, yang diduga meninggal akibat kekerasan oleh polisi di Padang, Sumatera Barat.

Hal ini ia sampaikan usai Kompas.com bertanya, apakah dengan turun tangannya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menangani kasus Afif, keluarga korban percaya polisi akan mengungkap kasus ini.

"Sekarang saya enggak tahu mau percaya (polisi) apa enggak, cuma yang bisa kami lakukan sekarang kami akan terus meminta bantuan kepada pihak-pihak yang punya dukungan kekuatan untuk bantu kami," kata Afrinaldi ditemui di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (3/7/2024).

Baca juga: Babak Baru Kasus Tewasnya Afif Maulana: Keluarga Dorong Ekshumasi Ulang, Kapolri Beri Atensi

Dia kini menaruh harapan kepada pihak-pihak yang memiliki simpati terhadap kasus Afif untuk mau berjuang bersama.

Ia berharap kasus kematian tak wajar putranya itu dapat diusut tuntas.

"Usut tuntas apa yang sebenarnya terjadi. Dan kami tetap berusaha mendapatkan keadilan dari kematian anak kami yang tidak wajar. Itu saja," ungkapnya.

Sementara itu, ibu Afif bernama Anggun Andriani menyampaikan pihaknya terus berupaya mencari keadilan untuk Afif.

"Kami akan mencari keadilan. Kami akan mencari keadilan untuk Afif Maulana," ujar dia.

Baca juga: LBH Padang Duga Ada Obstruction of Justice dalam Kasus Kematian Afif Maulana

Sementara itu, Direktur LBH Padang Indira Suryani menambahkan, pihaknya menyadari betapa sulitnya pengungkapan kasus penganiayaan yang melibatkan kepolisian.

Sebab, para pelaku diduga adalah polisi, selain itu juga pihak terlibat seperti rumah sakit untuk autopsi dari kepolisian.

"Kami tahu itu (mengungkap kasus) sangat sulit, pelaku tunggal saja tidak mampu Polda Sumbar itu menyelesaikan kasusnya. Malah di SP3," ujar Indira.

"Tapi, yang kami tahu adalah warga berhak untuk tahu kebenarannya. Maupun polisi mencurangi kami sebagai mana apapun, kami tidak akan menyerah untuk sampai keadilan itu datang pada kami," sambungnya.

Baca juga: Imbas Kematian Afif Maulana, Kapolri Didesak Copot Kapolda Sumbar

Diberitakan sebelumnya, polisi menemukan jenazah Afif pada Minggu (9/6/2024).

Sebelum tewas, AM berada di jembatan Kuranji yang saat itu diduga sedang terjadi aksi tawuran.

Berdasarkan hasil investigasi LBH Padang, Afif diduga dianiaya sebelum tewas dengan bukti luka-luka lebam di tubuh korban.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Blusukan di Tanjung Priok, Kaesang: Bertemu Relawan Pak Presiden

Blusukan di Tanjung Priok, Kaesang: Bertemu Relawan Pak Presiden

Nasional
Ombudsman Ungkap Persoalan PPDB di 10 Provinsi, Antara Lain Manipulasi Sertifikat

Ombudsman Ungkap Persoalan PPDB di 10 Provinsi, Antara Lain Manipulasi Sertifikat

Nasional
Zuhairi Misrawi Masuk Kepengurusan DPP PDI-P, Hasto: Non-aktif karena Jabat Dubes

Zuhairi Misrawi Masuk Kepengurusan DPP PDI-P, Hasto: Non-aktif karena Jabat Dubes

Nasional
Hasto Ungkap Heru Budi Kerap Dialog dengan Megawati Bahas Jakarta

Hasto Ungkap Heru Budi Kerap Dialog dengan Megawati Bahas Jakarta

Nasional
Paus Fransiskus Akan Hadiri Pertemuan Tokoh Lintas Agama di Masjid Istiqlal pada 5 September 2024

Paus Fransiskus Akan Hadiri Pertemuan Tokoh Lintas Agama di Masjid Istiqlal pada 5 September 2024

Nasional
Pengacara SYL Sebut Pejabat Kementan Harusnya Jadi Tersangka Penyuap

Pengacara SYL Sebut Pejabat Kementan Harusnya Jadi Tersangka Penyuap

Nasional
22 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Panglima Ingatkan soal Tanggung Jawab

22 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Panglima Ingatkan soal Tanggung Jawab

Nasional
Bareskrim Periksa Pihak ESDM Terkait Dugaan Korupsi Proyek PJUTS Tahun 2020

Bareskrim Periksa Pihak ESDM Terkait Dugaan Korupsi Proyek PJUTS Tahun 2020

Nasional
SYL Tuding Pejabat Kementan Fasilitasi Keluarganya agar Naik Jabatan

SYL Tuding Pejabat Kementan Fasilitasi Keluarganya agar Naik Jabatan

Nasional
Hasto PDI-P Jelaskan Kenapa Puan Sebut Kaesang Dipertimbangkan untuk Pilkada Jateng

Hasto PDI-P Jelaskan Kenapa Puan Sebut Kaesang Dipertimbangkan untuk Pilkada Jateng

Nasional
Bareskrim Ungkap Alasan Geledah Kementerian ESDM, Ada Saksi Tak Serahkan Bukti

Bareskrim Ungkap Alasan Geledah Kementerian ESDM, Ada Saksi Tak Serahkan Bukti

Nasional
PDI-P Akui Terus Lakukan Komunikasi dengan PKB dan PKS Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Akui Terus Lakukan Komunikasi dengan PKB dan PKS Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
Ucapkan Terima Kasih ke Media Massa, Megawati: Selalu Meriah Ya...

Ucapkan Terima Kasih ke Media Massa, Megawati: Selalu Meriah Ya...

Nasional
Baca Pledoi, SYL: Saya Bukan Penjahat apalagi Pemeras, tapi Pejuang

Baca Pledoi, SYL: Saya Bukan Penjahat apalagi Pemeras, tapi Pejuang

Nasional
PDI-P Punya Ketua Bappilu Eksekutif dan Legislatif, Hasto: Bukan Pemisahan

PDI-P Punya Ketua Bappilu Eksekutif dan Legislatif, Hasto: Bukan Pemisahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com