JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan, pemerintah sebenarnya sudah punya sistem untuk memproses pemulihan setelah pusat data nasional (PDN) diretas.
Menurut dia, pemulihan sudah masuk dalam disaster recovery plan (rencana pemulihan bencana) dari sistem PDN.
"Sebenarnya kita sudah punya proses itu karena disaster recovery plan itu kita ada," ujar Suharso di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (1/7/2024).
Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut soal sistem pemulihan seperti apa yang dimaksud.
Baca juga: Peretasan PDN, Perbaikan Pengamanan Data Pemerintah Mesti Dipercepat
Suharso hanya membeberkan bahwa pemerintah sudah menyiapkan empat lokasi PDN, yakni di Cikarang, Batam, Ibu Kota Nusantara, dan Labuan Bajo.
"Kami juga ingin usulkan apa ayang sekarang sudah dimanfaatkan digunakan oleh kita yang di Serpong, yang dikelola Telkom itu juga menurut kami memenuhi syarat jadi PDN," ujar Suharso.
Diketahui, sudah sepekan PDN belum pulih dari mengalami serangan siber dengan ransomware yang terjadi Kamis (20/6/2024).
Serangan itu tidak hanya mengakibatkan gangguan terhadap sejumlah layanan, tetapi membuat data milik 282 kementerian/lembaga dan pemerintah daerah di PDN terkunci dan tersandera peretas.
Baca juga: Menko Polhukam Minta Kementerian Back Up Data hingga Empat Lapis
Tim dari Kementerian Kominfo, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Polri dan juga Telkom selaku pihak pengelola PDN, telah berupaya mengembalikan data-data tersebut, tetapi tidak membuahkan hasil.
Pemerintah akhirnya mengaku gagal memulihkan data-data yang tersimpan di PDN.
"Kita berupaya keras melakukan recovery resource yang kita miliki. Yang jelas data yang sudah kena ransomware sudah tidak bisa kita recovery. Jadi sekarang menggunakan sumber daya yang masih kita miliki,” ujar Direktur Network dan IT Solution Telkom Herlan Wijanarko, Rabu (26/6/2024).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.