Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Peringatkan Limbah B3 Tak Bisa Dibuang Sembarangan

Kompas.com - 28/06/2024, 09:07 WIB
Irfan Kamil,
Ardito Ramadhan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin meninjau fasilitas pengolahan sampah, terutama pengelolaan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) di PT. Prada Tanara Pratama di Kawasan Industri Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur (Jatim), Kamis (27/0/2024).

Dalam kunjungan ini, Wapres menegaskan pentingnya pengolahan sampah, khususnya sampah B3, sebagai isu lingkungan yang mendesak.

“Saya kira masalah pengolahan sampah ini menjadi isu penting. Apalagi sampah B3 beberapa waktu yang lalu menjadi isu. Sampah itu dibuang di beberapa tempat sehingga menjadi masalah lingkungan,” kata Ma'ruf dalam keterangan persnya.

Ia pun menekankan bahwa pengolahan limbah B3 harus dilakukan di dalam kawasan industri untuk mencegah kerusakan lingkungan di luar kawasan tersebut.

Baca juga: Kunker ke Jatim, Wapres Bakal Tinjau Pabrik Pengolahan Limbah B3 dan Kunjungi Ponpes

“Pengolahan sampah ini diharapkan justru berada di dalam kawasan industri. Jangan sampai di kawasan di luar industri juga nanti merusak lingkungan,” ucap Ma'ruf.

Dalam kesempatan ini, Wapres juga mendengarkan rencana ekspansi Kawasan Industri PIER yang akan diperluas hingga Ngawi, dengan total luas mencapai 2.000 hektare.

Oleh sebab itu, orang nomor dua di Indonesia ini mengingatkan pentingnya pengolahan sampah yang berkelanjutan.

Ma'ruf pun mengapresiasi upaya-upaya yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam pembangunan fasilitas pengolahan sampah di kawasan industri.

Baca juga: Produksi Karpet Mobil Ternama Dunia Dibuat di Pasuruan, Wapres: Tinggal Buat Mobilnya...

“Dari pihak KLHK terus melakukan upaya-upaya untuk pembangunan tempat-tempat pengolahan sampah,” ujar dia.

Wapres menegaskan, pengolahan sampah merupakan bagian dari program pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Program ini menjadi komitmen Indonesia, serta upaya untuk menurunkan emisi karbon.

“Ini juga program daripada pembangunan berkelanjutan, SDGs. Bagian dari program SDGs yang menjadi komitmen Indonesia dan kita juga dalam rangka menurunkan emisi karbon,” kata Ma'ruf.

Baca juga: Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia itu berharap bahwa pengolahan sampah dapat memberikan nilai tambah dan manfaat bagi masyarakat.

 

“Kita harapkan sampah itu nanti menjadi rebutan. Menjadi berkah. Sekarang ini sampah itu orang menjadi dibuang-buang. Tapi nanti mungkin diperebutkan. Karena ada nilainya pada suatu saat,” ujar Ma'ruf.

PT Prada Tanara Pratama adalah perusahaan penyedia jasa pengelolaan limbah B3 dan non B3 yang profesional dan inovatif. Perusahaan ini telah mendapatkan izin resmi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, serta didukung oleh tenaga ahli dalam aspek pengelolaan limbah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Kembangkan Kasus LNG PT Pertamina yang Seret Karen Agustiawan, 2 Orang Jadi Tersangka

KPK Kembangkan Kasus LNG PT Pertamina yang Seret Karen Agustiawan, 2 Orang Jadi Tersangka

Nasional
Saksi Sebut Waskita-Acaset Diprioritaskan Menang Tender Proyek Tol MBZ

Saksi Sebut Waskita-Acaset Diprioritaskan Menang Tender Proyek Tol MBZ

Nasional
Puan Kembali Janji DPR Segera Bahas RUU Perampasan Aset

Puan Kembali Janji DPR Segera Bahas RUU Perampasan Aset

Nasional
KPK Sita Rp 22 M Terkait Gratifikasi Eks Bupati Langkat Terbit Perangin Angin

KPK Sita Rp 22 M Terkait Gratifikasi Eks Bupati Langkat Terbit Perangin Angin

Nasional
Temui DPD RI, AHY Mengaku Bahas Keamanan Data Digital

Temui DPD RI, AHY Mengaku Bahas Keamanan Data Digital

Nasional
2 Faktor Penentu Duet Anies-Andika Perkasa Berlayar pada Pilkada Jakarta

2 Faktor Penentu Duet Anies-Andika Perkasa Berlayar pada Pilkada Jakarta

Nasional
PKB Yakin PKS Masih Buka Ruang Negosiasi untuk Pilkada Jakarta

PKB Yakin PKS Masih Buka Ruang Negosiasi untuk Pilkada Jakarta

Nasional
KPK Tetapkan Tersangka Baru Kasus LNG PT Pertamina, Inisial YA dan HK

KPK Tetapkan Tersangka Baru Kasus LNG PT Pertamina, Inisial YA dan HK

Nasional
Polda Sumbar Dianggap Sepihak Tutup Kasus Kematian Afif Maulana, Tak Beritahu Keluarga

Polda Sumbar Dianggap Sepihak Tutup Kasus Kematian Afif Maulana, Tak Beritahu Keluarga

Nasional
Akui Buka Komunikasi dengan Sandiaga, PKB: Tapi Bukan untuk Pilkada Jatim

Akui Buka Komunikasi dengan Sandiaga, PKB: Tapi Bukan untuk Pilkada Jatim

Nasional
Tewasnya Afif Maulana di Padang Menambah Panjang Catatan Kekerasan oleh Polisi

Tewasnya Afif Maulana di Padang Menambah Panjang Catatan Kekerasan oleh Polisi

Nasional
Pemerintah Didorong Optimalkan Pariwisata di Kawasan Perbatasan

Pemerintah Didorong Optimalkan Pariwisata di Kawasan Perbatasan

Nasional
Pengamat Usul Ada Tim Independen untuk Uji Klaim Polisi Soal Penyebab Kematian Siswa SMP di Padang

Pengamat Usul Ada Tim Independen untuk Uji Klaim Polisi Soal Penyebab Kematian Siswa SMP di Padang

Nasional
Muhadjir: PTN Kita 'Tax Spender Boy', Biasa Buang Duit tetapi Tak Biasa Cari Uang

Muhadjir: PTN Kita "Tax Spender Boy", Biasa Buang Duit tetapi Tak Biasa Cari Uang

Nasional
Hendry Lie Belum Dipanggil Lagi di Kasus Timah, Kejagung: Masih Sakit

Hendry Lie Belum Dipanggil Lagi di Kasus Timah, Kejagung: Masih Sakit

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com