Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aznil Tan
Direktur Eksekutif Migrant Watch

Direktur Eksekutif Migrant Watch

Pusat Data Nasional Jebol: Menkominfo Mundur atau Dimaklumi?

Kompas.com - 28/06/2024, 08:21 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dalam peradaban dunia yang sudah 4.0, kejahatan siber adalah konsekuensi. Pusat data diretas, server di-take down, dan berbagai kejahatan dunia online lainnya sudah menjadi kejahatan baru di era digital sekarang.

Memang benar bahwa serangan siber ransomware juga terjadi di negara-negara maju sebagaimana disampaikan Menkominfo Budi Arie.

Ancaman ransomware adalah masalah global yang tidak mengenal batasan geografis atau tingkat kemajuan teknologi suatu negara. Indonesia pun tidak luput dari serangan tersebut.

Ransomware adalah jenis malware yang mengenkripsi data korban dan meminta tebusan untuk mengembalikan akses ke data tersebut. Serangan ini telah menargetkan berbagai sektor, termasuk pemerintahan, kesehatan, pendidikan, dan bisnis di negara-negara maju.

Di Amerika Serikat pada 2021, serangan ransomware yang terkenal adalah serangan Colonial Pipeline yang mengganggu pasokan bahan bakar di sepanjang Pantai Timur AS.

Kanada pada 2017 mengalami serangan ransomware terhadap beberapa institusi kesehatan dan pendidikan yang mengakibatkan gangguan besar dalam layanan.

Inggris juga pada 2017 mengalami gangguan layanan kesehatan di seluruh negeri akibat serangan ransomware.

Sedangkan di Jerman, serangan siber ransomware menargetkan perusahaan besar seperti Continental dan institusi publik.

Pertanyaannya, karena negara-negara maju juga mengalami serangan siber ransomware, apakah peristiwa yang sama terjadi di Indonesia dapat dimaklumi? Apakah Menteri Kominfo tidak perlu diminta pertanggungjawabannya?

Memaklumi serangan ransomware di Indonesia bukanlah soal membandingkan tingkat perkembangan teknologi atau keamanan siber suatu negara. Ini lebih berkaitan dengan pemahaman bahwa ancaman siber bersifat global dan dapat menargetkan siapa saja.

Pemerintah Indonesia harus diaudit upaya meningkatkan pertahanan dan kesiapan menghadapi ancaman tersebut. Apakah negara sudah memiliki sistem dan protokol keamanan siber yang lebih baik?

Meski ancaman itu bersifat global, setiap negara memiliki tanggung jawab untuk melindungi infrastrukturnya.

Ketika terjadi serangan siber ransomware, tanggung jawab pemerintah adalah memastikan bahwa langkah-langkah pencegahan yang memadai telah diambil dan respons efektif diterapkan untuk memitigasi dampaknya.

Pemerintah menggunakan contoh negara lain merupakan pengalihan perhatian dari tanggung jawab dalam melakukan pencegahan dan mitigasi.

Laporan Verizon's Data Breach Investigations Report (DBIR) secara konsisten mengeluarkan temuan setiap tahunnya yang menunjukkan bahwa kesalahan manusia merupakan salah satu penyebab utama insiden siber.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Usul Ada Tim Independen untuk Uji Klaim Polisi Soal Penyebab Kematian Siswa SMP di Padang

Pengamat Usul Ada Tim Independen untuk Uji Klaim Polisi Soal Penyebab Kematian Siswa SMP di Padang

Nasional
Muhadjir: PTN Kita 'Tax Spender Boy', Biasa Buang Duit tetapi Tak Biasa Cari Uang

Muhadjir: PTN Kita "Tax Spender Boy", Biasa Buang Duit tetapi Tak Biasa Cari Uang

Nasional
Hendry Lie Belum Dipanggil Lagi di Kasus Timah, Kejagung: Masih Sakit

Hendry Lie Belum Dipanggil Lagi di Kasus Timah, Kejagung: Masih Sakit

Nasional
Puan Minta Pemerintah Evaluasi Serius agar Peretasan PDN Tak Terulang

Puan Minta Pemerintah Evaluasi Serius agar Peretasan PDN Tak Terulang

Nasional
KPK Panggil Pejabat Kemensos Jadi Saksi Kasus Bansos Presiden

KPK Panggil Pejabat Kemensos Jadi Saksi Kasus Bansos Presiden

Nasional
PKS Sarankan PKB Jadikan Anies Kader supaya Mau Dukung Duet Anies-Sohibul

PKS Sarankan PKB Jadikan Anies Kader supaya Mau Dukung Duet Anies-Sohibul

Nasional
Penutupan Kasus Dugaan Penyiksaan Afif Maulana Dinilai Bentuk Arogansi Polisi

Penutupan Kasus Dugaan Penyiksaan Afif Maulana Dinilai Bentuk Arogansi Polisi

Nasional
Serangan Ransomware Ancaman bagi Geopolitik Indonesia

Serangan Ransomware Ancaman bagi Geopolitik Indonesia

Nasional
Buru Orang yang Viralkan Kasus Afif Maulana, Polda Sumbar Dianggap Jatuhkan Citra Polri

Buru Orang yang Viralkan Kasus Afif Maulana, Polda Sumbar Dianggap Jatuhkan Citra Polri

Nasional
Kritisi Tema Hari Bhayangkara, Pengamat: Bisa Dibaca 'Mengamankan' Ekonomi...

Kritisi Tema Hari Bhayangkara, Pengamat: Bisa Dibaca "Mengamankan" Ekonomi...

Nasional
Puan Akui PDI-P Prioritaskan Andika Perkasa sebagai Cagub Jakarta

Puan Akui PDI-P Prioritaskan Andika Perkasa sebagai Cagub Jakarta

Nasional
Hadiri Pelatihan Pemenangan Pilkada PDI-P, Mahfud Bicara soal Elektabilitas dan Moralitas

Hadiri Pelatihan Pemenangan Pilkada PDI-P, Mahfud Bicara soal Elektabilitas dan Moralitas

Nasional
KPK Usut 2 Kasus Korupsi di PT Jasindo Terkait Pembayaran Komisi

KPK Usut 2 Kasus Korupsi di PT Jasindo Terkait Pembayaran Komisi

Nasional
Berkaca Survei LSI, Puan Sebut Kaesang Jadi Salah Satu Pertimbangan PDI-P di Jateng

Berkaca Survei LSI, Puan Sebut Kaesang Jadi Salah Satu Pertimbangan PDI-P di Jateng

Nasional
Eksepsi Tak Diterima, Sidang Kasus Korupsi Eks Dirjen Kemenakertrans Dilanjutkan

Eksepsi Tak Diterima, Sidang Kasus Korupsi Eks Dirjen Kemenakertrans Dilanjutkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com