JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengungkapkan, pemerintah tengah menyiapkan program pompanisasi atau penyaluran bantuan pompa air ke semua provinsi, khususnya daerah produsen padi.
Jokowi menjelaskan, pompa air itu dibagikan demi meningkatkan produksi beras sekaligus menekan angka impor beras dari luar negeri.
"Ini dalam rangka ke sana, dalam rangka agar impor kita tidak semakin membesar," ujar Jokowi seusai meninjau program penyaluran pompa di Karanganyar, Rabu (19/6/2024), dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga: Jokowi Targetkan Pemompaan Sawah Tadah Hujan Meningkatkan Hasil Panen
"Sehingga kita harapkan panen maksimal itu tidak hanya di tahun tanam pertama, tahun tanam kedua juga tetap, tahun tanam ketiga juga tetap sama," ujar dia.
Jokowi menjelaskan, program pompanisasi itu dapat dilaksanakan melalui tiga teknik.
Pertama, memompa air sungai untuk ditarik dan disalurkan ke sawah.
Kedua, memompa air tanah ke sungai. Lalu, ketiga, mengambil air sungai untuk dialirkan ke berbagai saluran irigasi.
Menurut Jokowi, opsi ketiga telah dilakukan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Baca juga: Presiden Jokowi Tinjau Sistem Pemompaan Pertanian di Klaten
Jokowi yakin, program tersebut bakal menjadi solusi untuk mengantisipasi potensi kekeringan pada beberapa bulan mendatang.
"Ya ini pompanisasi tidak hanya di Jawa Tengah, tidak hanya di Karanganyar saja, tetapi di semua provinsi yang kita perkirakan nanti di bulan Juli, Agustus, September, Oktober ini akan terjadi kekeringan yang panjang," tutur Jokowi.
Selain pompanisasi, Kepala Negara juga menyebut pemerintah terus mengupayakan hujan buatan di akhir musim hujan saat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.