Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto berpandangan bahwa semua insan politik harus belajar dari olahraga. Sebab menurutnya di dalam olahraga mengenal adanya proses dan tidak ada jalan pintas.

Hasto menyampaikan ini setelah berlari maraton dari Kemayoran menuju Ancol, Jakarta Utara tempat lokasi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kelima PDI-P.

Hasto saat itu tak hanya berlari sendirian, dia didampingi oleh puluhan atlet yang membawa obor dari api abadi Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah. Obor itu akan mewarnai pelaksanaan Rakernas PDI-P mulai besok hingga Minggu (26/5/2024).

"Semoga ini menggelorakan semangat sportivitas karena politik harus belajar dari olahraga," kata Hasto di Beach City International Stadium, Ancol, Kamis (23/5/2024) sore.

Baca juga: Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

Hasto menyadari bahwa selama ini politik kerap diwarnai oleh ambisi kekuasaan dan jalan pintas.

Sementara itu, menurut Hasto, olahraga tidak mengenal jalan pintas terlebih politik karbitan.

"Karena itulah, di dalam olahraga semua taat pada aturan main. Di dalam olahraga wasit pun netral. Di dalam olahraga, sportivitas dikedepankan, tidak ada yang curang tanpa diketahui oleh wasit," ucap politikus asal Yogyakarta ini.

Hasto mengaku, soal politik harus belajar dari olahraga sengaja digelorakan saat ini karena menurutnya demokrasi tengah berada dalam situasi gelap.

Baca juga: Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Namun ditegaskannya, PDI-P berkomitmen menunjukkan budaya prestasi dan proses dalam berpolitik.

"Semoga politik terinspirasi oleh dunia olahraga itu, maka mari kita tunjukkan budaya prestasi, kita tunjukkan budaya proses, kita tunjukkan suatu budaya fairness dan olahraga itu artinya terus maju, maju, maju tidak pernah mundur, semangat terus maju itulah yang kita gelorakan," pungkas Hasto.