Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Karangan Bunga di MK, TKN Prabowo-Gibran: Elegan, Ketimbang Turun ke Jalan

Kompas.com - 21/04/2024, 17:13 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Echo Hukum dan Advokasi Prabowo-Gibran, Hinca Panjaitan, mengapresiasi banyaknya dukungan berupa karangan bunga oleh para pendukung calon presiden dan wakil presiden pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di kompleks Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta.

Menurut Hinca, pihaknya memang menerima karangan bunga. Diakuinya, total pendukung Prabowo-Gibran mencapai lebih dari 96 juta orang.

"Tentu tidak bisa kami abaikan ada 96 juta orang yang memang memberi dukungan penuh pada Prabowo-Gibran," kata Hinca ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (21/4/2024).

"Teman-teman, karangan bunga yang disampaikan kami menerima betul dan itu adalah bentuk dukungan yang sangat elegan dan lebih nyaman, lebih baik ketimbang harus turun ke lapangan," sambungnya.

Baca juga: Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Dari situ, ia pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pendukung Prabowo-Gibran.

Meski begitu, TKN juga mengingatkan agar pendukung Prabowo-Gibran tidak turun ke jalan menjelang putusan MK yang bakal dilakukan pada 22 April besok.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Tim Kerja Strategis Prabowo-Gibran, Idrus Marham.

Dia menyebut hal tersebut merupakan perintah Prabowo langsung.

"Saya ingin menyampaikan bahwa kemarin kita sudah terima perintah harian dari presiden terpilih dan mengingatkan juga kepada meereka-mereka ini sebagai tim yang ada di depan bahwa tidak boleh pendukung-pendukung 02 untuk turun aksi di jalan," kata Idrus.

Baca juga: Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Idrus menegaskan bahwa perintah Prabowo itu jelas karena berdasarkan alasan.

Di lain sisi, diakuinya bahwa banyak pendukung Prabowo-Gibran yang memang ingin turun ke jalan melakukan aksi menjelang putusan MK.

"Kenapa sih presiden terpilih melarang? padahal mereka ini banyak sekali mau turun juga. Nah ternyata di balik itu, kalau kita turun, sama saja kita tidak percaya MK. Kita harus percaya MK, sebagai sebuah lembaga independen," ungkap Idrus.

Sebagai informasi, sebanyak 15 papan karangan bunga dengan pesan berisi sindiran terhadap sidang sengketa hasil pemilihan presiden (Pilpres) 2024 muncul di Kompleks MK, Jakarta, Jumat (19/4/2024), atau tiga hari menjelang sidang pengucapan putusan.

Baca juga: Gibran Diyakini Tak Didiskualifikasi, Idrus Marham: Tak Mungkin Putusan MK Timbulkan Masalah Baru

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Jumat siang, papan karangan bunga tersebut dijejerkan di salah satu sudut Kompleks MK, tepatnya di dekat kantin Gedung II dan Gedung III.

Dari 15 papan karangan bunga, ada tiga buah yang ditumpuk, sedangkan 12 lainnya terjejer dengan rapi di sepanjang tembok.

Isi papan karangan bunga itu hampir seragam, yakni menyindir langkah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang mengajukan gugatan sengketa Pilpres ke MK.

"Sama-sama merah, tapi MU enggak pernah nuduh bansos pas kalah tanding," bunyi salah satu papan karangan bunga atas nama Machunian Sragen Timur.

"Lucu yang kalah minta tanding ulang," demikian tulisan yang terpampang di papan karangan bunga dari Bismania Kebumen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com