Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Kompas.com - 19/04/2024, 16:28 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mahkamah Konstitusi (MK) menyembunyikan 15 papan karangan bunga dengan pesan nada sindiran terhadap proses sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Juru Bicara MK Fajar Laksono mengatakan, karangan bunga itu disembunyikan demi menjaga independensi dan netralitas MK dalam menangani perkara sengketa hasil Pilpres 2024.

"Untuk menjaga independensi, hakim konstitusi, menjaga netralitas ini suasana persidangan termasuk luar persidangan, maka itu tidak kita pajang, tapi kita simpan," kata Fajar di Gedung MK, Jakarta, Jumat (19/4/2024).

Baca juga: Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak Pada Etika Kenegaraan

Fajar menuturkan, papan karangan bunga itu tiba di Gedung MK pada Jumat pagi tadi tanpa diketahui siapa pengirimnya.

Menurut Fajar, karangan bunga itu tetap diterima karena merupakan bentuk apresiasi terhadap MK, tetapi tidak dipajang di tempat terbuka supaya tidak mengganggu independensi MK.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, 15 papan karangan bunga itu berada di tempat yang cukup tersembunyi, tepatnya di dekat kantin Gedung II dan Gedung III.

"Tetap kita terima, kita terima kasih, kita apresiasi, tapi kita tempatkan di sana, kita simpan dulu gitu," ujar Fajar.

Dari 15 papan karangan bunga, ada tiga buah yang ditumpuk, sedangkan 12 lainnya terjejer dengan rapi di sepanjang tembok.

Baca juga: Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Isi papan karangan bunga itu hampir seragam, yakni menyindir langkah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang mengajukan gugatan sengketa Pilpres ke MK.

"Sama-sama merah, tapi MU enggak pernah nuduh bansos pas kalah tanding," demikian bunyi salah satu papan karangan bunga atas nama Machunian Sragen Timur.

"Lucu yang kalah minta tanding ulang," demikian tulisan yang terpampang di papan karangan bunga dari Bismania Kebumen.


Beberapa karangan bunga juga berisi pesan membela pasangan Prabowo-Gibran dari tudingan penyalahgunaan bantuan sosial (bansos) yang dianggap memengaruhi hasil pemilu.

Baca juga: MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

"Dear hakim MK, kami pilih Prabowo-Gibran dari hati, jangan fitnah kami," begitu pesan di papan karangan bunga dari Komunitas Pencinta Rondo.

"Gimana ceritanya kamu tuduh Gen Z pilih Prabowo-Gibran karena bansos, kan kami tidak terima bansos," bunyi tulisan karangan bunga dari Kreator Digital Indonesia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com