Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Kompas.com - 19/04/2024, 14:21 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra tertawa menceritakan momen saksi dari kubu paslon 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD membawa sekarung beras bergambar paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk membuktikan politisasi bansos.

"Bagaimana bisa beras 5 kilo seperti itu mengatakan ada penyalahgunaan bantuan sembako," kata Yusril sembari tertawa dalam program GASPOL! Kompas.com, dikutip Jumat (19/4/2024).

Terlebih, kata Yusril, saksi itu tidak bisa memastikan pihak yang memberi beras berasal dari kubu Prabowo-Gibran atau bukan.

 

Saksi hanya menyebut beras diberikan dengan syarat mencoblos paslon nomor 2.

"Kita katakan dalam sidang, 'Ini beras siapa yang kasih?'. (Dia jawab) 'Pokoknya ada orang suruh pilih Prabowo-Gibran. (Tapi) saya enggak mau, berasnya ditinggal di depan rumah diambil istri saya'. 'Orang yang nyuruh milih Prabowo Gibran siapa?'. (Dia jawab) 'Kita juga enggak tahu'," cerita Yusril meniru dialog.

Yusril menyampaikan, sekarung beras 5 kilogram bergambar ilustrasi Prabowo-Gibran yang dibawa saksi itu tidak bisa membuktikan pelanggaran Pemilu yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).

Baca juga: Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan Cawe-cawe Pj Kepala Daerah

Pembuktian adanya pelanggaran Pemilu berupa politisasi bansos perlu dibuktikan lebih kuat, tidak bisa menggunakan sampel dari sebuah karung beras.

"Kalau dalam Pilkada itu harus dibuktikan 50 persen plus 1, misalnya kecamatannya ada 20, dia harus buktikan di 11 kecamatan. Ada camatnya mengerahkan massa, ada bagi-bagi sembako di 11 kecamatan, ada bagi-bagi duit. Kalau tidak 50+1 tidak terjadi apa yang disebut TSM," tutur Yusril.

"Kalau kita meneliti boleh pakai sampel, tapi kalau untuk membuktikan di sidang pengadilan ya enggak boleh pakai sampel dong," kata dia lagi sembari tertawa.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah momen menarik terekam sepanjang sidang sengketa Pilpres di MK.


Seorang saksi dari kubu paslon 3, Suprapto, menunjukkan sekarung beras berlogo Bulog ke dalam ruang sidang sengketa Pilpres 2024.

Karung beras itu disebut sebagai barang bukti telah dibagikannya bantuan sosial (bansos) untuk pemenangan pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo-Gibran, di wilayahnya.

Karung beras itu dicetak dengan stiker berdesain Prabowo-Gibran, lengkap dengan nomor urut 2 yang mereka sandang pada Pilpres 2024.

Baca juga: Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Setelah disumpah sebagai saksi, Suprapto bercerita bahwa awalnya seseorang menghampiri rumahnya pada sore hari.

“Saya sedang beristirahat jam 15.00 ada ucapan assalamualaikum,” katanya di hadapan majelis hakim.

Halaman:


Terkini Lainnya

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com