Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Membentak, Hakim MK Arief Hidayat Kini Puji Bambang Widjojanto Lebih Sabar

Kompas.com - 03/04/2024, 13:44 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat memuji anggota Tim Hukum Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Bambang Widjojanto, yang menurutnya kini jauh lebih sabar dan dewasa dibandingkan lima tahun lalu.

Pada 2019, Arief dan Bambang bertemu di ruang sidang dalam sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, begitu pun pada hari ini keduanya kembali bersua dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024.

"Saya juga ketemu lima tahun yang lalu dengan sahabat saya, Mas Bambang Widjojanto, ternyata setelah lima tahun kedewasaan beliau, kesabaran beliau, sudah muncul," dalam sidang lanjutan di Gedung MK, Jakarta, Rabu (3/4/2024).

Baca juga: Momen Hotman Paris dan BW Saling Ejek di Sidang MK, Sampai Ditengahi Hakim Saldi Isra

Arief menuturkan, lima tahun yang lalu, ia pernah membentak Bambang dan meminta eks pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu untuk keluar dari ruang sidang karena dianggap tidak patuh.

"Tapi sekarang begitu Prof Saldi atau Pak Ketua bilang 'Pak Bambang sudah selesai', uhhh sekarang sabar sekali dan sangat patuh terhadap hakim. Terima kasih, Mas Bambang," ujar Arief sambil terkekeh.

Momen Arief hendak usir Bambang

Pada sidang sengketa hasil Pilpres 2019, Bambang yang bertindak sebagai ketua Tim Hukum Prabowo-Sandiaga berdebat dengan Arief yang sudah menjadi hakim MK.

Saat itu, Bambang ngotot agar saksi yang ia hadirkan, Idham, diberikan kesempatan untuk menyampaikan kesaksian di hadapan mahkamah, tetapi Arief menilai kesaksian yang hendak disampaikan mirip dengan keterangan saksi sebelumnya.

Idham akhirnya diberi kesempatan berbicara, tapi perdebatan antara Bambang dan Arief kembali terjadi ketika Arief menilai Idham ingin menjelaskan persoalan di tingkat nasional, padahal Idham tidak punya posisi apa-apa di Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga.

"Kalau Anda dari kampung seharusnya kan yang Anda ketahui yang di kampung itu bukan situasi nasional," kata Arief, lima tahun lalu.

Baca juga: Empat Menteri yang Dipanggil MK Diharapkan Jujur Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres

Bambang kemudian protes memotong pembicaraan antara Arief dan Idham. Bambang mengatakan bahwa dia juga berasal dari kampung, tetapi bisa mengakses dunia.

Arief kemudian meluruskan bahwa bukan itu yang dia maksud. Namun, Bambang kembali melanjutkan ucapannya dan menuduh Arief telah menghakimi orang kampung.

"Bapak sudah men-judgement seolah-olah orang kampung tidak tahu apa-apa, itu juga tidak benar," kata Bambang.

"Mohon dengarkan saja dulu Pak apa yang akan dijelaskan," tambah dia.

Saat Bambang berbicara seperti itu, Arief berulang kali menyebut "bukan begitu". Arief juga meminta Bambang untuk berhenti berbicara karena dia ingin berdialog dengan Idham.

Namun, Bambang terus bicara hingga akhirnya suara Arief meninggi dan kembali meminta Bambang diam.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com