Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Menteri yang Dipanggil MK Diharapkan Jujur Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres

Kompas.com - 03/04/2024, 12:45 WIB
Adinda Putri Kintamani Nugraha,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Hukum Tata Negara Feri Amsari mengatakan, empat menteri yang dipanggil oleh Mahkamah Konstitusi (MK) untuk memberikan kesaksian dalam perselisihan hasil pemilihan umum presiden dan wakil presiden 2024, agar menyampaikannya dengan jujur.

"Kalau mereka menyampaikan bohong di ruang pengadilan, dia akan dikenakan memberikan keterangan bohong ya, keterangan yang tidak benar, dan itu konsekuensinya bisa pidana," ucap Feri kepada wartawan di acara Konferensi Pers Jaga Suara 2024, Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Ia juga menyampaikan sesuai dengan pasal 4 UUD 1945 dan UU RI No.39 tahun 2008, para menteri hanyalah pihak yang membantu presiden.

Jika yang dituduh sebagai pelaku kecurangan adalah presiden, maka presiden seharusnya juga datang dan mempertanggungjawabkan tuduhan tersebut.

Baca juga: Muhadjir Tertawa dan Sri Mulyani Menyimak Saat Jokowi Ditanya Pemanggilan Menteri oleh MK

"Kalo yang dituduh pelaku kecurangannya adalah presiden, mestinya presiden juga datang dan mempertanggungjawabkan tuduhan terhadap dirinya," ujarnya.

Di akhir, ia menyayangkan MK tidak membuka kesempatan kepada pemohon atau termohon untuk bertanya. Padahal dalam peradilan seharusnya hakim mendengarkan semua pihak secara setara.

"Hanya saja sayangnya MK tidak membuka kesempatan para pihak untuk bertanya. Padahal itu kesalahan fatal dalam peradilan, peradilan itu asasnya mendengarkan kedua belah pihak atau semua pihak secara setara. Pihak itu tidak hanya hakim," pungkasnya.

Sebelumnya, diberitakan MK telah melayangkan surat panggilan kepada empat menteri. Mereka adalah Airlangga Hartarto (Menko Ekonomi), Muhadjir Effendy (Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Budaya),Sri Mulyani (Menteri Keuangan), dan Tri Rismaharini (Menteri Sosial).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Nasional
Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Nasional
Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Nasional
Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Nasional
Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Nasional
Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah seperti Orde Baru

Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah seperti Orde Baru

Nasional
Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup 'Jetset'

[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup "Jetset"

Nasional
Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan 'Checks and Balances'

Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan "Checks and Balances"

Nasional
Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

Nasional
Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com