Salin Artikel

Dulu Membentak, Hakim MK Arief Hidayat Kini Puji Bambang Widjojanto Lebih Sabar

Pada 2019, Arief dan Bambang bertemu di ruang sidang dalam sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, begitu pun pada hari ini keduanya kembali bersua dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024.

"Saya juga ketemu lima tahun yang lalu dengan sahabat saya, Mas Bambang Widjojanto, ternyata setelah lima tahun kedewasaan beliau, kesabaran beliau, sudah muncul," dalam sidang lanjutan di Gedung MK, Jakarta, Rabu (3/4/2024).

Arief menuturkan, lima tahun yang lalu, ia pernah membentak Bambang dan meminta eks pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu untuk keluar dari ruang sidang karena dianggap tidak patuh.

"Tapi sekarang begitu Prof Saldi atau Pak Ketua bilang 'Pak Bambang sudah selesai', uhhh sekarang sabar sekali dan sangat patuh terhadap hakim. Terima kasih, Mas Bambang," ujar Arief sambil terkekeh.

Momen Arief hendak usir Bambang

Pada sidang sengketa hasil Pilpres 2019, Bambang yang bertindak sebagai ketua Tim Hukum Prabowo-Sandiaga berdebat dengan Arief yang sudah menjadi hakim MK.

Saat itu, Bambang ngotot agar saksi yang ia hadirkan, Idham, diberikan kesempatan untuk menyampaikan kesaksian di hadapan mahkamah, tetapi Arief menilai kesaksian yang hendak disampaikan mirip dengan keterangan saksi sebelumnya.

Idham akhirnya diberi kesempatan berbicara, tapi perdebatan antara Bambang dan Arief kembali terjadi ketika Arief menilai Idham ingin menjelaskan persoalan di tingkat nasional, padahal Idham tidak punya posisi apa-apa di Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga.

"Kalau Anda dari kampung seharusnya kan yang Anda ketahui yang di kampung itu bukan situasi nasional," kata Arief, lima tahun lalu.

Bambang kemudian protes memotong pembicaraan antara Arief dan Idham. Bambang mengatakan bahwa dia juga berasal dari kampung, tetapi bisa mengakses dunia.

Arief kemudian meluruskan bahwa bukan itu yang dia maksud. Namun, Bambang kembali melanjutkan ucapannya dan menuduh Arief telah menghakimi orang kampung.

"Bapak sudah men-judgement seolah-olah orang kampung tidak tahu apa-apa, itu juga tidak benar," kata Bambang.

"Mohon dengarkan saja dulu Pak apa yang akan dijelaskan," tambah dia.

Saat Bambang berbicara seperti itu, Arief berulang kali menyebut "bukan begitu". Arief juga meminta Bambang untuk berhenti berbicara karena dia ingin berdialog dengan Idham.

Namun, Bambang terus bicara hingga akhirnya suara Arief meninggi dan kembali meminta Bambang diam.

"Saya kira saya sudah cukup, saya akan dialog dengan dia. Pak Bambang sudah setop," kata Arief.

"Pak Bambang setop, kalau tidak setop saya suruh keluar," tambah Arief.

Ucapan Arief membuat Bambang ikut meninggikan suaranya. Bambang mengatakan, Hakim Arief sudah menekan saksi yang dia bawa.

"Mohon maaf, Pak, kalau dalam tekanan terus saya akan menolak itu, Pak. Saksi saya menurut saya ditekan oleh Bapak," ujar Bambang.

Namun, Arief tidak terpancing. Arief menegaskan bahwa bukan seperti itu yang dimaksud. Arief kembali meminta Bambang diam.

"Bukan begitu. Sudah, Pak Bambang sekarang diam, saya akan dialog dengan dia," kata Arief.

Setelah itu, tak ada lagi perdebatan antara keduanya. Kesaksian Idham kemudian didengar dalam ruang sidang.

https://nasional.kompas.com/read/2024/04/03/13444801/dulu-membentak-hakim-mk-arief-hidayat-kini-puji-bambang-widjojanto-lebih

Terkini Lainnya

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Nasional
Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Nasional
Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

Nasional
Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

Nasional
Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Nasional
Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Nasional
Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke