Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Zackir L Makmur
Wartawan

Gemar menulis, beberapa bukunya telah terbit. Suka catur dan humor, tertawanya nyaring

Bantuan Sosial Jelang Pilkada 2024

Kompas.com - 28/03/2024, 14:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Jelaslah bahwa penggunaan bansos untuk kepentingan politik tidak hanya menciptakan ketidakadilan dalam distribusi, tetapi juga dapat merusak integritas demokrasi dan proses pemilihan umum secara keseluruhan.

Praktik ini dapat menimbulkan ketidakpercayaan terhadap institusi pemerintahan dan menciptakan lingkungan politik yang tidak sehat, di mana kepentingan politik mendominasi kepentingan masyarakat secara umum.

Eksploitasi bansos terjadi ketika bantuan yang semestinya ditujukan untuk membantu kelompok rentan, justru dimanfaatkan untuk kepentingan yang bertentangan.

Pelaku eksploitasi bansos mungkin memanfaatkan situasi ini untuk politisnya, atau mengalihkan bantuan tersebut untuk keperluan yang tidak sesuai tujuan awal diadakannya program bansos.

Tidak jarang, eksploitasi ini melibatkan praktik korupsi, di mana dana bansos disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Jelas ini merugikan jutaan orang yang seharusnya menjadi penerima manfaat utama dari program tersebut.

Peran politik juga tidak bisa dipandang sebelah mata dalam distribusi bansos. Politisasi bansos terjadi ketika bantuan tersebut dimanfaatkan oleh pihak-pihak politik untuk kepentingan tertentu di arena politik.

Acap kali menjelang pemilihan umum (juga pemilihan daerah), bansos sering digunakan sebagai alat untuk memperoleh dukungan politik dari masyarakat, dengan pembagian bantuan yang dihubungkan dengan kampanye politik atau syarat dukungan terhadap calon tertentu.

Dampak dari eksploitasi dan politisasi bansos sangatlah merugikan bagi masyarakat yang seharusnya menjadi sasaran utama dari program tersebut.

Masyarakat rentan yang seharusnya mendapatkan manfaat dari bansos seringkali menjadi korban dari praktik-praktik yang tidak bermoral ini.

Eksploitasi dan politisasi bansos juga menghancurkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan lembaga penyelenggara bansos, yang pada akhirnya dapat mengancam stabilitas sosial dan politik.

Menolak Bansos politik

Bansos seharusnya menjadi alat untuk mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, dalam konteks pemilihan umum (pemilu) atau pemilihan kepala daerah (pilkada), adakalanya praktik bansos politik menjadi perhatian serius.

Dengan begitu masyarakat harus secara tegas menolak politisasi bansos, terutama di periode krusial seperti ini, karena berpotensi menjadi alat sogokan yang merusak integritas demokrasi.

Jelang pemilu atau pilkada, bansos seringkali dimanfaatkan oleh politisi untuk memperoleh dukungan politik dari masyarakat.

Praktik ini sering terjadi dalam bentuk pembagian bansos secara masif kepada warga dengan harapan memenangkan simpati dan dukungan suara di masa pemilihan.

Sangat boleh jadi penyaluran bansos menjelang pemilu atau pilkada menimbulkan risiko bahwa masyarakat akan menganggap bantuan tersebut sebagai sogokan untuk memilih calon tertentu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com