KOMPAS.com – PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali memperkuat posisinya sebagai pengangkut liquid petroleum gas (LPG) top tier di Asia Tenggara.
Hal tersebut dilakukan dengan penambahan dua kapal tanker gas raksasa very large gas carrier (VLGC), yakni Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia.
Dua VLGC tersebut akan dioptimalkan untuk mengangkut LPG dan petrokimia berupa propilen dan amonia serta ditujukan untuk perdagangan di rute internasional.
Baik VLGC Pertamina Gas Caspia maupun VLGC Pertamina Gas Dahlia memiliki panjang sekitar 300 m atau setara 2 kali lapangan sepak bola dengan kapasitas sebesar 91.000 m3.
Keduanya juga punya beberapa keunggulan lain, mulai dari fleksibilitas muatan yang tertinggi di kelasnya hingga 39 kombinasi muatan dan telah dilengkapi fasilitas akomodasi anti-pembajakan (full accommodation anti-piracy) untuk keamanan dan kenyamanan kru kapal.
Kedua kapal juga dilengkapi dengan energy saving device dan shaft generator untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi karbon.
Tak hanya itu, VLGC Pertamina Gas Caspia dan VLGC Pertamina Gas Dahlia juga sudah menggunakan teknologi ramah lingkungan dual fuel dan selective catalytic reduction (SCR) untuk mengurangi polusi hujan asam (NOx). Hal ini sejalan dengan komitmen keberlanjutan Pertamina.
Dengan dua tambahan VLGC, total armada kapal milik PIS kini menjadi 102 unit, termasuk Very Large Crude Carrier (VLCC), VLGC, Suezmax, dan kapal ukuran lain. Sebanyak 60 kapal di antaranya beroperasi di rute internasional.
VLGC Pertamina Gas Dahlia pun akan dikelola PIS dan diawaki oleh 100 persen kru Indonesia.
Sebagai informasi, kedua kapal itu diproduksi oleh salah satu galangan kapal terbesar dunia, yakni Hanwha Ocean dari Korea Selatan (Korsel). Peluncuran kapal tersebut berlangsung di galangan kapal Hanwha - Okpo Shipyard, Korsel.
Baca juga: Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri
Acara peluncuran dihadiri oleh Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rabin Indrajad Hattari, Chargé d’Affaires Ad Interim Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul Zelda Wulan Kartika, Direktur Perencanaan Bisnis PIS Eka Suhendra, dan Direktur Armada PIS Muhammad Irfan Zainul Fikri.
Rabin mengatakan, pemerintah menyambut hangat kehadiran 2 VLGC terbaru milik PIS tersebut. Kedua kapal itu akan semakin memperkuat peran PIS sebagai urat nadi distribusi energi di Indonesia dan sekaligus mengharumkan industri maritim Indonesia di kancah global.
“VLGC bukan sekadar kapal, tapi testamen kolaborasi internasional, kecanggihan teknologi, dan komitmen tak tergoyahkan untuk mendukung ketahanan energi Indonesia. Kolaborasi internasional ini kami yakini bisa mendorong kapabilitas PIS sebagai bagian dari Pertamina dalam memperkuat infrastruktur energi,” ujar Rabin dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (9/5/2024).
Kedua kapal tersebut, tambah Rabin, hadir di momen yang tepat serta punya peran penting dalam menyalurkan LPG dan energi ramah lingkungan untuk industri dan rumah tangga.
“Kehadiran VLGC ini juga wujud dedikasi dalam memperkuat industri maritim Indonesia seiring dengan ekspansi armada yang lebih modern dan terbaru. Kami bisa menciptakan peluang baru untuk tenaga kerja yang lebih terampil dan sekaligus menaikkan posisi Indonesia sebagai yang terdepan di industri perkapalan regional,” ucap Rabin.