Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibas Yudhoyono Kuasai Dapil Jatim VII, Johan Budi Terancam Gagal Kembali ke Senayan

Kompas.com - 15/03/2024, 12:00 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas menguasai daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur (Jatim) VII pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024. Dapil ini terdiri dari Kabupaten Ngawi, Ponorogo, Trenggalek, Pacitan, dan Magetan.

Menurut hasil rekapitulasi suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Partai Demokrat menghimpun suara terbanyak di dapil Jatim VII dengan total perolehan 476.618 coblosan.

Dihitung menggunakan metode konversi Saint Lague yang diterapkan untuk pileg di Indonesia, Demokrat berhak atas 2 kursi DPR RI di dapil ini.

Dua kursi itu otomatis jatuh ke dua caleg Demokrat dengan suara terbanyak di dapil Jatim VII. Urutan pertama ditempati oleh Ibas yang mendulang 318.223 suara

Raihan tersebut menempatkan Ibas sebagai caleg dengan perolehan suara terbanyak, tidak hanya di dapil Jatim VII maupun Provinsi Jawa Timur, tetapi di seluruh Indonesia.

Ibas yang tidak lain merupakan putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sekaligus adik Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut saat ini mengemban jabatan sebagai legislator Komisi VI DPR RI.

Baca juga: Caleg Gagal di Dapil Jakarta I: Adik Ahok, Yusuf Mansur, Ayu Azhari, hingga Buni Yani

Setelah Ibas, caleg Demokrat yang mendapat perolehan suara terbanyak kedua yakni Sartono dengan 75.309 suara. Sartono merupakan petahana yang kini menempati kursi anggota Komisi VII DPR RI.

Selain Demokrat, PDI Perjuangan yang secara total mendulang 444.112 suara di dapil Jatim VII juga mendapat dua kursi DPR RI.

Dua caleg PDI-P yang mendapat suara terbanyak di dapil ini dan berpeluang lolos ke Senayan, yakni, pertama, Novita Hardini dengan 148.232 suara. Novita Hardini merupakan istri dari Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin.

Lalu, urutan kedua ada Bupati Ngawi periode 2010-2015, Budi Sulistyono alias Kanang, yang mendulang 115.425 suara.

Sementara, petahana yang kini duduk sebagai anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI-P Johan Budi Sapto Pribowo harus berpuas diri dengan perolehan 55.176 suara.

Dengan perolehan suara tersebut, Johan yang merupakan mantan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan eks juru bicara presiden RI ini terancam gagal kembali ke Senayan.

Adapun para caleg dapil Jatim VII memperebutkan 8 kursi DPR RI. Berikut 8 caleg yang diprediksi lolos ke parlemen menurut penghitungan metode konversi suara Sainte Lague:

PKB

  • Iman Sukri: 119.702 suara

Partai Gerindra

  • Supriyanto: 72.792 suara

PDI-P

  • Novita Hardini: 148.232 suara
  • Budi Sulistyono: 115.425 suara

Partai Golkar

  • Ali Mufthi: 76.877 suara

PKS

  • Riyono: 38.525 suara

Partai Demokrat

  • Edhie Baskoro Yudhoyono: 318.223 suara
  • Sartono: 75.309 suara

Baca juga: Deretan Caleg Tenar yang Gagal di Provinsi Banten: Wakil Ketua MPR hingga Sejarawan

Untuk diketahui, penetapan caleg terpilih baru akan dilakukan setelah rekapitulasi suara Pemilu 2024 tingkat nasional rampung.

Mendapatkan suara besar saja tidak menjamin caleg dapat menjadi anggota dewan karena ada syarat partai politik harus lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen dari suara sah nasional.

Selain itu, suara yang diperoleh partai politik dan caleg juga akan dikonversi melalui metode Sainte Lague untuk menentukan caleg mana saja yang akan terpilih.

Menurut ketemtuan, penetapan hasil rekapitulasi suara dilakukan paling lambat 35 hari setelah pemungutan suara Pemilu 2024. Oleh karena pemungutan suara digelar pada 14 Februari 2024, rekapitulasi suara nasional ditetapkan selambat-lambatnya 20 Maret 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com