Inilah nampaknya yang menjadi salah satu sebab mengapa Jokowi langsung mengunci Partai Demokrat dengan memberikan satu kursi kabinet kepada AHY.
Dukungan penuh dan serius dari Partai Demokrat, diakui atau tidak, telah membawa paslon yang didukung oleh Jokowi itu berhasil memastikan pemilu satu putaran.
Memang dukungan datang secara terlambat, tapi berhasil memberikan "segel" satu putaran kepada Prabowo-Gibran. Sebab lainnya tentu terkait dengan konsolidasi kekuatan politik untuk mengantisipasi gelombang hak angket yang sedang menggema di parlemen.
Tentu lagi-lagi Partai Demokrat merasa semakin nyaman. Setelah diperlakukan secara baik dan pantas oleh Prabowo Subianto, kini Partai Demokrat kembali mendapatkan apresiasi yang tinggi dari Jokowi.
Bagaimana tidak, dukungan politik SBY, AHY, dan Partai Demokrat untuk paslon Prabowo-Gibran, bukan kepada Jokowi-Ma’ruf. Namun apresiasi langsung didapatkan jauh hari sebelum pemerintahan Prabowo-Gibran terbentuk, yakni menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) pada pemerintahan Jokowi Ma’ruf.
Begitulah perjalanan unik dan menarik Partai Demokrat dan AHY. Didepak oleh Partai Nasdem dan Anies Baswedan, dirangkul oleh Prabowo - Gibran, dan sebelum pemerintahan baru terbentuk, justru diberi kesempatan "magang" menjadi menteri oleh Jokowi, sebelum benar-benar masuk ke dalam pemerintahan baru nanti.
Jadi, tak salah jugalah mengucapkan selamat kepada AHY.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.