Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kepala BKKBN: Pendidikan Seks Usia Dini Dapat Cegah Kanker Mulut Rahim hingga Payudara

Kompas.com - 22/02/2024, 14:34 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo mengatakan, pendidikan seks yang diberikan pada usia dini dapat mencegah munculnya kanker mulut rahim, kanker payudara, dan sebagainya. 

"Ini karena bisa dicegah diawal ketika kita mengetahui bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi," ungkap dr Hasto melalui keterangan persnya, Kamis (22/2/2024).

Hal tersebut dikatakan dr Hasto di Pertemuan Nasional Tim Kerja Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) dalam Rangka Penyelarasan Program dan Kegiatan KBKR, Rabu (21/02/2024).

Menurutnya, pembicaraan terkait pendidikan seks pada usia dini kerap dinilai tabu oleh orangtua kepada anak sebelum mereka dewasa. 

“Padahal, pengenalan seksualitas pada anak diawali dengan mengenalkan organ reproduksi, bukan sekadar hubungan antara pria dan wanita,” ujarnya. 

Baca juga: BKKBN: Waspada jika Perempuan Usia 16 Tahun Belum Menstruasi

Selain itu, kata dr Hasto, masyarakat sering keliru dengan pengertian bahwa pendidikan reproduksi dan seksualitas bagi calon pengantin hanya tentang cara berhubungan seksual. 

"Penting dipahami bersama bahwa pendidikan seksualitas bukan cara berhubungan seks semata, melainkan dalam arti positif, yaitu membekali pengetahuan akan kesehatan reproduksi untuk mencegah agar masalah seksualitas tidak terjadi," jelasnya.

Adapun pertemuan nasional bertema "Wujudkan Akselerasi Pencapaian Indikator Program Bangga Kencana Dalam Rangka Memenuhi Target RPJMN 2020-2024" tersebut diselenggarakan pada Selasa (20/2/2024) hingga Jumat (23/2/2024).

Kinerja BKKBN pada 2023

Lebih lanjut, dr Hasto menyampaikan, kinerja BKKBN selama 2023 terbilang cukup baik. Hal ini terlihat dari Indikator Kinerja Utama (IKU) BKKBN yang meningkat dibandingkan pada 2022.

Capaian itu, di antaranya penurunan unmet need Keluarga Berencana (KB) dari 14,7 persen pada 2022 menjadi 11,5 persen pada 2023, peningkatan angka Prevalensi Kontrasepsi Modern (mCPR) dari 59,4 persen menjadi 60,4 persen. 

Baca juga: Puncak Bonus Demografi Terlewati, Kepala BKKBN: Jangan Sampai Middle Income Trap Jadi Kenyataan

Kemudian, peningkatan Persentase Peserta Aktif Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (PA MKJP) dari 22,2 persen menjadi 23,6 persen, penurunan angka putus pakai pemakain kontrasepsi dari 21,6 persen menjadi 20,3 persen. serta penurunan Age Specific Fertility Rate (ASFR) 15-19 tahun dari 22,8 kelahiran menjadi 19,7 kelahiran.

"Profil 2022 ini, kami diselamatkan adanya momentum-momentum, seperti pelayanan KB sejuta akseptor, World Contraception Day (WCD), dan pelayanan KB dalam rangka Hari Ibu," katanya.

Mencermati capaian program, dr Hasto mengatakan, kegiatan pelayanan KB  dengan memanfaatkan momentum dapat meningkatkan kepesertaan KB MKJP sekitar 10,05 persen. 

"Jadi, ayolah KB momentumnya lebih kepada MKJP, ya," kata dr Hasto.

Dia menegaskan, KB sangat penting karena bukan semata-mata alat kontrasepsi, tetapi juga memiliki banyak program, seperti persiapan nikah, saat hamil, mengatur jarak kehamilan, hingga membangun keluarga. 

Baca juga: Kepala BKKBN Ingatkan Bahaya Rokok dan Paparan Asapnya bagi Perokok, Ibu Hamil dan Bayi

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com