Akan tetapi, Jannus memberikan catatan soal kesiapan kedua partai itu buat menjadi oposisi. Menurut dia, "kuda-kuda" PDI-P buat menjadi oposisi diperkirakan sudah sangat kuat jika menilik dari hasil Pemilu dan Pilpres.
Baca juga: Posisi PKS Terkait Pemerintahan Akan Diputuskan Majelis Syuro Setelah KPU Umumkan Hasil Pemilu
Apalagi sejumlah wilayah yang selama ini lumbung suara partai berlambang banteng bermoncong putih itu nampak bisa direbut oleh pesaingnya.
"Sementara peluang PDI-P boleh dikatakan sudah 80:20," ucap Jannus.
Di sisi lain, Jannus menggarisbawahi soal kesiapan PKS menjadi oposisi. Sebab menurut dia, ada faktor lain mesti diperhitungkan terkait hal itu yakni soal prinsip dianut partai dan rekam jejak pada Pilpres 2014 dan 2019.
Jannus menyinggung soal kedekatan PKS dan Prabowo. Sebab pada Pilpres 2014 dan 2019, PKS termasuk dalam koalisi pengusung Prabowo. Menurut dia, dalam hal ini motivasi PDI-P buat menjadi oposisi diperkirakan lebih kuat ketimbang PKS.
Baca juga: PKS Hargai Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi, Ingin Fokus Kawal Suara Pileg Dulu
Dia juga membuka kemungkinan sikap PKS masih bisa beralih jika hasil Pemilu dan Pilpres sudah ditetapkan oleh KPU dan MK.
"Walaupun, saya mengira, potensi beroposisi masih jauh lebih kuat pada PDI-P ketimbang PKS," kata Jannus.
"Sejarah kedekatan PKS dengan Prabowo Subianto tak menutup kemungkinan membuat PKS luluh dan akhirnya masuk ke dalam pemerintahan 02. Artinya, peluang PKS beroposisi masih sekitar 50:50," sambung Jannus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.