Hingga Kamis (15/2/2024), mereka rela menyelesaikan tugas sambil sarapan, fokus pada pengisian rekapitulasi dan pengemasan administrasi.
Sementara itu, Ketua KPPS 33 Pasar Ambacang, Anesha Alvidril mengungkapkan bahwa proses rekapitulasi dan pengemasan logistik ke kotak suara tidak dapat diselesaikan dalam satu hari.
Baca juga: Jalan Rusak Parah, Mobil Pengangkut Logistik Hasil Pemilu Terpuruk di Kampar
Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di wilayahnya, serta tingginya antusiasme pemilih.
Jumlah DPT mencapai 295 orang, dengan tambahan satu pemilih. Total pemilih yang memberikan suara mencapai 222 orang.
"Pascapemungutan suara, ada lebih dari 1.000 surat suara yang harus kami hitung dan teliti, memakan waktu yang cukup lama. Penghitungan selesai menjelang dini hari, dan melihat kondisi teman-teman yang sudah lelah, kami sepakat untuk melanjutkan rekapitulasi dan pengemasan administrasi ke kotak suara pada pagi hari," ujar Anesha.
Menurutnya, pengemasan logistik kembali ke kotak suara dijadwalkan selesai paling lambat pukul 09.00 WIB, masih dalam batas waktu tambahan yang ditetapkan oleh KPU.
Baca juga: Pleno Penghitungan Suara Dihentikan, KPU Banten Jamin Tak Ada Utak-atik Suara
Tercatat sebanyak 5.741.127 petugas KPPS direkrut oleh KPU untuk Pemilu 2024. Jika ditambah dengan petugas pengamanan, total ada 7,38 juta orang yang mengawal langsung proses pemungutan suara.
Meski lelah dan menghadapi berbagai kendala, Budi, Faria, Anesha, dan jutaan petugas KPPS lainnya di seluruh Indonesia tetap teguh menjalankan tugas mereka.
Bagi mereka, menjalankan amanah negara tersebut adalah prioritas utama. Peluh dan keringat yang mereka curahkan sepatutnya diapresiasi. Mereka juga seharusnya dianggap sebagai pahlawan yang menjaga tonggak demokrasi.
Meskipun terkadang mendapat tekanan dan kritik yang meragukan kinerja mereka, para petugas KPPS layak bangga dan berbesar hati.
Baca juga: Penyebab Anggota KPPS di Bandung Barat Meninggal, Kelelahan Picu Serangan Jantung
Para capres yang bertarung dalam Pemilu 2024 juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada mereka.
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, menyampaikan terima kasihnya kepada petugas KPPS dan petugas TPS.
“Sebagai warga negara saya ucapkan terima kasih kepada petugas KPPS, petugas TPS. Semua lancar,” kata Prabowo selepas memberikan suaranya di TPS 033 Bojong Koneng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar).
Sementara itu, capres nomor urut 1, Anies Baswedan, memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada petugas KPPS yang dianggapnya telah bekerja ekstra keras untuk mewujudkan terselenggaranya pesta demokrasi di Indonesia.
Baca juga: Mahfud MD: Apapun Hasil Pilpres, Saya akan Terus Berjuang untuk Demokrasi dan Keadilan
"Saya ingin sampaikan terima kasih kepada seluruh petugas di seluruh Indonesia yang bekerja amat serius di belakang layar dari sebuah proses demokrasi terbesar ketiga di dunia. Kami bangga dan hormat kepada para petugas yang wajahnya tidak pernah muncul, tapi hasil kerjanya kita rasakan semua," tuturnya.
Sementara itu, Ketua KPU Kalimantan Timur (Kaltim) Rudiansyah menekankan pentingnya menempatkan petugas KPPS sebagai pejuang demokrasi, terutama di saat tidak banyak orang yang bersedia mengambil tanggung jawab tersebut.
Beban kerja yang berat, ditambah dengan tekanan psikologis akibat tuduhan dan cibiran, menjadi tantangan tersendiri bagi mereka.
"Pemilu merupakan konsekuensi dari bentuk republik sebuah negara," kata Rudiansyah.
Baca juga: TNI AD Siap Bantu Pengamanan Pemilu di Papua yang Tertunda akibat Kontak Senjata