Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bakal Atur Rute Pendukung Kampanye Terakhir Anies-Cak Imin dan Prabowo-Gibran di Jakarta

Kompas.com - 07/02/2024, 18:10 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri menyatakan akan melakukan pengamanan ekstra pada hari terakhir kampanye akbar capres-cawapres di 2 lokasi di Jakarta, dengan tujuan menjaga keamanan masing-masing pendukung kubu dan tak bermaksud melakukan intervensi.

Menurut Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabarhakam) Mabes Polri Komjen Mohammad Fadil Imran, kampanye akbar terakhir 2 pasangan capres-cawapres akan digelar di Jakarta.

Kubu yang melakukan kampanye rapat umum terakhir di Jakarta adalah pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar di Stadion Internasional Jakarta, Jakarta Utara.

Baca juga: Rektor Diminta Polisi Bikin Video Testimoni soal Jokowi, Hasto PDI-P: Apa Urusan Polri?

Selain itu, kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan menggelar kampanye pamungkas di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

"Itu untuk pengamanan rute, pengamanan jalur, pengamanan di lokasi itu sudah kita lakukan semaksimal mungkin, dengan baik, agar tidak ada overlap massa dari kedua pasangan," kata Fadil usai Apel Pasukan Pengamanan Pemilu dan Harkamtibmas 2024 di Pusat Latihan Korps Brimob, Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/2/2024), seperti dikutip dari kanal YouTube Kompas TV.

Fadil menyampaikan, tujuan Polri melakukan rekayasa jalur lalu lintas dalam masa kampanye akbar terakhir juga buat memudahkan para pendukung masing-masing kubu buat mencapai lokasi kampanye dengan aman.

Baca juga: Netralitas Jadi Sorotan Lagi, Polri: Tugas Kita Mengamankan Kontestasi


"Karena kita tahu menuju ke Jakarta Utara dan menuju ke GBK kalau dari luar kota pasti ada. Itu dilakukan pengaturan dan dikoordinasi bersama tim masing-masing pasangan calon," ucap Fadil.

Fadil berharap tim kampanye masing-masing kubu terus berkoordinasi dengan polisi supaya memudahkan pengaturan di lapangan di hari pelaksanaan.

Baca juga: Polisi Minta Rektor Bikin Video Testimoni Puji Jokowi, Pengamat: Mengonfirmasi Polri Tidak Netral

"Kami mengimbau kepada tim sukses dari masing-masing pasangan calon untuk terus membangun komunikasi dan koordinasi yang baik sehingga pengaturan jalur ini tidak bermaksud untuk mengintervensi, tapi lebih kepada kelancaran dan tertibnya para pendukung dari dan kembali ke kediaman masing-masing," papar Fadil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com