Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Ramai Guru Besar Suarakan Keresahan, Fahri Hamzah: Kampus Telat Ambil Sikap

Kompas.com - 06/02/2024, 16:02 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

Fahri menyebutkan, dengan menggunakan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), para kaum kiri melakukan kegiatan melawan kebebasan. 

“Media, termasuk menjadi objek dari serangan mereka dan ketika negara secara langsung atau tidak langsung melakukan eksekusi kepada banyak ulama dan aktivis Islam. Para guru besar ini dapat diduga ikut terlibat secara langsung atau tidak langsung, melalui keahliannya,” katnaya.

Sejarah politik aliran

Fahri juga menjelaskan sejarah politik aliran yang kemudian sering disebut sebagai kaum kiri dan kanan, terutama dalam pembentukannya di lingkungan kampus.

Dia menyebutkan, semua mahasiswa yang dianggap punya kecenderungan untuk berpikir liberal dan terlihat berani, seperti membangun narasi perlawanan, termasuk terhadap kaum kanan, disebut sebagai kaum kiri atau kelompok kiri.

Baca juga: Soal Cuitan Capres Jadi Tersangka, Fahri Hamzah Sebut Kartunya Masih Banyak

“Setelah keluar dari kampus dan banyak membaca sejarah, saya jadi tahu bahwa politik mahasiswa di dalam kampus hanyalah turunan dari politik aliran yang ada di luar kampus,” katanya. 

Sebaliknya, kaum kanan adalah mahasiswa yang tumbuh di lingkungan mushola dengan mengikuti berbagai kajian agama, termasuk berdiskusi di luar isu-isu kampus.

Mereka yang berada di kanan, langsung maupun tidak, anak cucu dari politik Masyumi pada masa lalu. 

Sementara itu, mereka yang berada di kiri adalah anak cucu dari politik Partai Komunis Indonesia (PKI), Partai Sosialis Indonesia (PSI), dan sebagian Partai Nasionalis Indonesia (PNI).

“Sebagaimana kaum kanan, kaum kiri pun terbagi dalam berbagai spektrum yang menggambarkan tingkat kekentalan ideologinya. Yang paling kiri dari kaum kiri adalah yang mengambil gagasan yang sangat radikal seperti antiagama,” katanya. 

Baca juga: Cerita Fahri Hamzah, Detik-Detik Jokowi dan Prabowo Bersatu

Sementara itu, kelompok paling kanan dari kaum kanan adalah mereka yang berjalan dengan ideologi agama yang sangat kental dan puritan. 

“Mereka bermimpi atau bercita-cita menegakkan sistem Islam (anak Tarbiyah dan HTI) dan berikhtiar untuk menjalankan perintah agama pada level pribadi secara menyeluruh alias kaffah,” ujarnya.

Fahri mengatakan, dalam sistem represif Orde Baru pada waktu itu, semua kecurigaan negara pada penampilan mahasiswa di dalam kampus ditumpahkan kepada Pembantu Dekan III dan Pembantu Rektor III yang mengurusi kemahasiswaan. 

Namun, dia mempunyai kegemaran berbicara dengan para dosen sehingga justru bisa berteman alih-alih menjadi lawan.

“Kegemaran saya berdialog tidak saja lintas usia, tetapi juga lintas pergerakan. Ini membuat saya bisa membaca seluruh peta di dalam kampus,” ungkapnya.

Baca juga: Fahri Hamzah: Pilpres Satu Putaran Solusi Hadapi Geopolitik Tak Stabil

Fahri mengaku, saya sebagai kader kaum kanan, dia terus berdialog dengan seluruh spektrum kaum kanan yang ada. Akibat dialog yang intensif dan panjang, akhirnya dia mulai bergerak ke tengah.

Ketua Forum Studi Islam FEUI 1994-1995 itu menilai, provokasi terhadap mahasiswa di kampus hari ini relatif gagal mengonsolidasikan hubungan tradisional mahasiswa dengan politik aliran seperti dulu.

Selain itu, kata dia, pada dasarnya partai politik juga tumbuh tanpa ideologi yang jelas atau tanpa warna. 

“Tidak terlalu jelas apa beda antara satu partai (kelompok) dengan partai (kelompok) lain. Ide-ide besar tidak lagi didiskusikan sehingga mempersulit mereka masuk untuk menggalang kelompok mahasiswa sekarang,” katanya.

Baca juga: Fahri Hamzah Anggap Jokowi Tak Pernah Berubah, Singgung Ada Pihak yang Marah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com