Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Jelang Debat Terakhir, TKN Beberkan Program Pemerataan Pendidikan Prabowo-Gibran

Kompas.com - 04/02/2024, 16:31 WIB
Aningtias Jatmika,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Jelang debat Pemilihan Presiden (Pilpres) terakhir yang salah satunya membahas pendidikan, Komandan Tim Komunikasi TKN Prabowo-Gibran Budisatrio Djiwandono mengatakan bahwa pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memiliki komitmen khusus pada pemeretaan pendidikan di Indonesia.

Hal tersebut, menurutnya, sudah menjadi prioritas utama Prabowo sejak menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) dan akan dilanjutkan jika terpilih menjadi presiden.

Dalam konteks pendidikan pertahanan, Prabowo telah membangun dua politeknik serta membuka empat fakultas dan program S1 di Universitas Pertahanan.

"Pembangunan pendidikan yang merata diperlukan untuk mempersiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) menuju bonus demografi dan Indonesia Emas. Ini tidak bisa main-main. Jika kita sampai gagal mempersiapkan (pendidikan) hari ini, bonus demografi justru menjadi beban,” jelas Budisatrio dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (3/2/2024).

Baca juga: Budiman Sudjatmiko Beberkan Solusi Pembangunan SDM Prabowo-Gibran untuk Capai Indonesia Emas

Untuk menuntaskan misi tersebut, lanjut dia, tim Prabowo-Gibran sudah menyiapkan sejumlah program, mulai dari pemerataan pembangunan infrastruktur, makan siang gratis, akses pendidikan bagi keluarga tak mampu, hingga pengalokasian anggaran pendidikan, misalnya dana abadi pesantren.

“Untuk pemerataan infrastruktur, Prabowo Gibran akan membangun sekolah unggul terintegrasi di setiap kabupaten di Indonesia. Sekolah-sekolah rusak juga akan direnovasi,” kata Budisatrio.

Sementara, program makan siang dan susu gratis juga ditujukan sebagai investasi agar anak-anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama.

“Riset menunjukkan, sebanyak 27 persen anak Indonesia berangkat ke sekolah dengan perut kosong. Bahkan, di perkotaan yang padat pemukiman, angka itu mencapai 40-50 persen. Kalaupun (mereka) jajan di sekolah, gizinya tidak terjamin,” ucap dia.

Menurut Budisatrio, program makan siang dan susu gratis akan membantu meningkatkan potensi akademis dan konsentrasi siswa. Program Ini juga akan mengurangi ketimpangan antara anak keluarga mampu dan tidak mampu.

Baca juga: Kunjungi Festival Negeri Elok Karya Didit, Prabowo Tegaskan Pentingnya Bhinneka Tunggal Ika

Kemudian, untuk menjamin pendidikan bagi kelas bawah, misalnya nelayan dan petani, Prabowo-Gibran juga akan memberikan perhatian khusus berupa beasiswa.

“Putra serta putri petani, nelayan, guru, dan buruh akan diberikan beasiswa sampai (jenjang) pendidikan tinggi. Jika berpotensi, (anak itu) juga akan mendapatkan beasiswa sampai doktoral dari negara. Hal ini dilakukan untuk mengangkat derajat petani dan nelayan kita,” jelas Budisatrio.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menjelaskan bahwa Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang ada saat ini akan dilanjutkan dan diperluas cakupannya.

“Jumlah penerima akan ditingkatkan. KIP juga akan menyasar pada kualitas pengajar, pendidik dan murid, serta memperluas cakupan program ini sampai ke perguruan tinggi,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com