Retno mengatakan, Indonesia mengharapkan tidak terjadinya permissive actions yang dapat hambat atau memundurkan implementasi 5PC.
Baca juga: Menlu Retno Akan Bacakan Masukan Hukum Persoalan Palestina di Mahkamah Internasional
“Engagement dengan stakeholders harus dilakukan secara cermat agar tidak secara politis dikapitalisasi oleh stakeholder tertentu,” ujarnya.
Indonesia menyampaikan kesiapannya untuk berkontribusi melalui mekanisme troika.
Diskusi di dalam mekanisme troika itu diharapkan tidak hanya terbatas pada konsultasi, tetapi juga mencakup koordinasi bantuan kemanusiaan dan fasilitasi dialog yang inklusif.
Dalam pertemuan itu, Retno juga menekankan isu Rohingya harus terus dibahas di ASEAN dan sebagai bagian dari upaya penyelesaian masalah Myanmar.
ASEAN harus bekerja keras untuk mempersiapkan kondisi kondusif sehingga kaum Rohingya dapat kembali ke Myanmar secara sukarela, aman, dan bermartabat.
Isu lain yang diangkat Indonesia dalam Sesi I adalah mengenai keanggotaan Timor Leste.
Retno juga menekankan kesiapan Indonesia untuk terus membantu Timor Leste dalam memenuhi peta jalan tersebut menuju keanggotaan penuh di ASEAN.
Baca juga: Momen Xanana Gusmao Cium Tangan Menlu Retno Marsudi Saat Kunjungan di Istana Bogor
“Untuk tahun ini, prioritas bantuan kapasitas yang diberikan oleh Indonesia antara lain di bidang food control, Education including ASEAN Study, dan customs reform and modernization,” katanya.
Pada sesi dua, Indonesia mengangkat dua isu, yaitu arsitektur regional di kawasan dan situasi di Gaza.
Untuk isu arsitektur regional, Retno menekankan pentingnya ASEAN tetap di driver’s seat dalam menavigasi dinamika Kawasan Indo-Pacific.
“Dalam kaitan inilah pengarus-utamaan implementasi AOIP dengan semua mitra ASEAN melalui ASEAN-led mechanism menjadi sangat penting artinya,” ujarnya.
Indonesia juga menyambut baik rencana penyelenggaraan Pertemuan Pertama High Contracting Parties dari Treaty of Amity and Cooperation (TAC) tahun ini.
Baca juga: Menlu Retno: Hentikan Pasokan Senjata ke Israel!
Pertemuan itu diyakini akan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai penghormatan terhadap rules of the games yang sudah disepakati.
Terkait situasi di Gaza, Indonesia menekankan pentingnya ASEAN memiliki kesatuan sikap menyangkut prinsip dan hukum internasional, terutama hukum humaniter internasional.