Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ziarah ke Makam Pendiri Ponorogo dan Kiai Ageng Besari, Ganjar: Belajar dari Sejarah agar Bijaksana

Kompas.com - 19/01/2024, 17:28 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo berziarah ke makam pendiri Kabupaten Ponorogo sekaligus Adipati pertama di Ponorogo, Bathara Katong, Jumat (19/1/2024).

Pantauan Kompas.com, Ganjar berbaju koko putih saat berziarah ke makam yang terletak di Desa Setono, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo.

Bathara Katong adalah utusan Kesultanan Demak di era penyebaran agama Islam di Ponorogo.

Dari sana, Ganjar melanjutkan perjalanannya ke makam Kiai Muhammad Ageng Besari yang berada di kompleks Pesantren Tegalsari, Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis.

Baca juga: Survei Poltracking: Elektabilitas Prabowo-Gibran 46,7 Persen, Anies-Muhaimin 26,9 Persen, Ganjar-Mahfud 20,6 Persen

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu disambut oleh Kunto Pramono, dzuriyah generasi ke-8 dari Kiai Ageng Muhammad Besari yang juga diketahui sebagai pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Tegalsari.

Ponpes ini diketahui merupakan salah satu yang tertua di Indonesia karena sudah berdiri sejak 1680.

Kunto mengatakan, dari tangan kiai Ageng Besari di Ponpes Tegalsari banyak melahirkan ulama besar, tokoh-tokoh hingga pemimpin bangsa Indonesia.

"Kiai Ageng Besari merupakan tokoh agama yang sangat sakral, yang betul-betul bisa melahirkan tokoh-tokoh, pemimpin bangsa Indonesia. Ini doa bersama dengan Pak Ganjar karena tujuannya ke sini adalah silaturahmi untuk tahu tempat-tempat bersejarah yang bisa melahirkan tokoh-tokoh atau pemimpin bangsa Indonesia," kata Kunto, Jumat.

Baca juga: Blak-blakan Alasan Terjun ke Politik, Ganjar: Karena Waktu Demo Dulu Ora Digagas

Dia mengungkapkan, dalam kompleks Ponpes Tegalsari masih ada petilasan bangunan belakang yang dibangun sendiri oleh Kiai Ageng Besari dan menjadi tempat tidurnya.

Hingga kini, bangunan tersebut berusia 350 tahun dan belum pernah dibuka oleh siapa pun.

Ganjar pun berkesempatan untuk melihat bangunan luar tersebut didampingi Kunto.

"Ini untuk tidurnya Kiai Ageng Besari yang ada di belakang. Karena tempat yang di belakang itu yang bangun adalah Kiai Ageng Besari. Tahun ini sekitar 350 tahunan ini memang suatu nilai-nilai yang bersejarah yang belum dibuka sama sekali," ujar Kunto.

Baca juga: Soal Kampanye Akbar di Bandung atau Sidoarjo, Ganjar: Tunggu Saatnya

Usai berziarah di makam Kiai Ageng Besari, Ganjar menunaikan shalat Jumat di Masjid Jami Tegalsari yang berada satu area kompleks Ponpes Tegalsari.

Ganjar mengatakan, ziarah yang dilakukannya di Ponorogo dapat dijadikan pelajaran untuk belajar dari perjalanan panjang sejarah masa lalu dan lebih bijaksana dalam menjalani kehidupan.

"Ternyata sejarahnya panjang. Ya mudah-mudahan kita selalu bisa belajar dari masa lalu, dari sejarah agar kita bijaksana," kata Ganjar.

Berdasarkan informasi, tokoh yang tumbuh dari lingkup Kiai Ageng Besari seperti Pakubuwono II (Sultan Kartasura), Raden Ronggowarsito (Begawan Kasultanan Kartasura dan pujangga) dan H.O.S Cokroaminoto (Tokoh Pergerakan Nasional Raja Jawa tanpa Mahkota).

Kelak dari ketiga tokoh itulah yang menginspirasi Presiden Pertama Republik Indonesia (RI) Soekarno dalam memperjuangkan dan membangun NKRI.

Sebelum itu, keilmuan Kiai Besari juga sampai pada pendiri Nahdlatul Ulama (NU), yakni KH Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah hingga Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Baca juga: Survei Poltracking: Elektabilitas Prabowo-Gibran 46,7 Persen, Anies-Muhaimin 26,9 Persen, Ganjar-Mahfud 20,6 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com