Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blak-blakan Alasan Terjun ke Politik, Ganjar: Karena Waktu Demo Dulu Ora Digagas

Kompas.com - 19/01/2024, 10:39 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo blak-blakan mengapa dirinya terjun ke politik sejak mahasiswa hingga sekarang.

Ganjar mengaku, saat masih menjadi mahasiswa dan berunjuk rasa menentang pemerintahan Orde Baru era Presiden kedua RI, Soeharto, suaranya justru tidak didengar.

"Hidup itu pilihan. Nah saya memilih jalur politik. Karena apa? Karena waktu demo dulu, Yo ora digagas (enggak ditanggapi pemerintah)," kata Ganjar saat bertemu masyarakat Magetan, Jawa Timur, Kamis (18/1/2024) malam.

"Zaman Suharto itu, medeni (nakutin) waktu itu, kepruk (dipukuli) ya toh?" lanjutnya.

Baca juga: Survei Indikator: Prabowo-Gibran Unggul Head to Head Lawan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Namun Ganjar bersyukur karena tidak dihilangkan pemerintah saat itu meski melakukan perlawanan lewat demonstrasi.

Singkat cerita, mantan Gubernur Jawa Tengah ini memulai karier politik dari menjadi anggota DPR Fraksi PDI-P.

Ganjar mengaku bisa duduk di kursi parlemen selain menjadi penyambung lidah rakyat juga menjadi petugas partai.

Kendati begitu, menurutnya menjadi petugas partai tetap membuahkan hasil positif bagi masyarakat, bukan hanya untuk partai politiknya.

Lantas Ganjar membeberkan sejumlah hal yang diklaim hasil kerja kerasnya selama menjadi petugas partai, baik di DPR maupun ketika menjabat Gubernur Jawa Tengah.

Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo-Gibran Teratas tapi Stagnan, Anies-Muhaimin Naik, Ganjar-Mahfud Turun

"Gara-gara ditugaske iki nang DPR, iso ngerampungi UU Kewarganegaraan (gara-gara ditugaskan ke DPR, bisa menyelesaikan UU Kewarganegaraan), maka orang-orang yang di luar negeri, perkawinan orang Indonesia dengan orang asing, anaknya punya dwikewarganegaraan. Contoh ya," beber Ganjar.

"Gara-gara saya di situ (DPR), UU Desa kemudian lahir. Gara-gara saya di situ (DPR), Jogja itu UU Keistimewaan enggak beres-beres, kita bereskan. Ditugaskan lagi jadi gubernur, gara-gara jadi gubernur, ya wis (ya sudah) sekolah gratis untuk orang miskin. Iya," sambungnya.

Terakhir, ia menyampaikan itu sebagai bukti bahwa selama berkarier politik, ada bukti konkret dirinya telah menghasilkan sesuatu untuk masyarakat.

"Nah maksud saya, kenapa? ini praktik yang sudah saya laksanakan," pungkas politikus PDI-P ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com