Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis Litbang "Kompas": Antusiasme Pemilih pada Pemilu 2024 Diprediksi Tinggi

Kompas.com - 15/01/2024, 10:36 WIB
Syakirun Ni'am,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Litbang Kompas melihat antusiasme warga untuk pemilih pada Pemilu 2024 relatif tinggi. Itu merujuk pada hasil survei akhir November hingga awal Desember 2023, 

Menurut hasil survei Litbang Kompas, sebanyak 89,2 persen responden menyatakan akan menggunakan hak pilihnya. 

"Hanya sekitar 10,4 persen responden yang masih dalam posisi ragu-ragu atau belum menentukan pasti,” tulis peneliti Litbang Kompas Vincentius Gitiyarko sebagaimana dikutip dari Kompas.id, Senin (15/1/2024).

Baca juga: Survei “Litbang Kompas”: Performa Prabowo dalam Debat Kedua Dinilai Paling Rendah

Berdasarkan hasil survei itu, Vincentius menilai antusiasme publik tinggi dan bahkan meningkat dari dua pilpres sebelumnya.

Pada 2014 misalnya, tingkat partisipasi pemilih pada Pihanya 69,6 persen. Angka partisipasi itu meningkat menjadi 81,9 persen pada Pilpres 2019.

Tren peningkatan juga terjadi pada pemilihan calon anggota legislatif (Pileg) yakni 75,1 persen pada 2014 dan 81,7 persen pada 2019.

Vincentius mengungkapkan, dalam hasil survei Litbang Kompas terbaru, dari 89,2 persen, sebanyak 81,7 persen responden menyatakan akan memilih, baik dalam pilpres maupun pileg.


“Sementara itu, ada 6,3 persen responden yang hanya akan memilih presiden dan 1,2 persen yang hanya akan memilih legislatif,” tutur Vincentius.

Dalam penjelasannya, Vincentius menyoroti tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pemilu itu merupakan modal sosial yang bisa mendukung kesuksesan pelaksanaan pesta demokrasi.

Menurut Vincentius, modal sosial ini berada di luar kendali Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Meski demikian, tingkat partisipasi juga turut dipengaruhi faktor eksternal seperti, sosialisasi oleh KPU, kampanye politik, lingkungan sosial, dan media.

“Apa pun faktor yang mempengaruhi, tingginya antusiasme publik menyambut pemilu menjadi cerminan positif,” tutur Antony.

Baca juga: Survei “Litbang Kompas”: Mayoritas Responden Tetap pada Pilihannya Usai Saksikan Debat Capres

Adapun survei periodik Litbang Kompas dilakukan melalui wawancara tatap muka mulai 29 November sampai 4 Desember 2023.

Sebanyak 1.364 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis di 38 provinsi di Indonesia.

Tingkat kepercayaan survei ini 95 persen, margin of error penelitian 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Survei ini sepenuhnya dibiayai Harian Kompas.

Selengkapnya analisis Litbang Kompas ini bisa dibaca di sini. Sementara hasil survei lengkap bisa disimak di sini   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Nasional
Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Nasional
Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Nasional
Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Nasional
Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com