"Utang luar negeri kita, ternyata Indonesia sekarang ini sebenarnya rasio perbandingan terhadap PDB kita salah satu yang terendah di dunia," ujar Prabowo.
"Jadi (utang Indonesia) masih sekitar berada di 40 persen. Sedangkan banyak negara di dunia jauh di atas kita," lanjut Prabowo.
Menurut Prabowo, utang luar negeri, termasuk buat pengadaan alutsista, mesti dikelola supaya bermanfaat bagi bangsa dan negara.
"Kembali lagi, dengan manajemen yang prudent, pengelolaan yang baik, dan dengan strategi ekonomi yang tepat, terutama dengan hilirisasi, di mana kita bisa mendapat keuntungan sebagai bangsa, ini memperkuat posisi tawar kita," ujar Prabowo.
Baca juga: Balas Prabowo, Ganjar: Utang-utang Itu Bisa Mematikan
"Jadi saya kok tak terlalu khawatir negara lain mau intervensi kita soal utang. Kita sangat sangat dihormati," sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ganjar menilai pemerintah mendatang perlu melakukan perhitungan matang buat berutang, termasuk dalam pengadaan alutsista.
Menurut Ganjar, utang memiliki risiko yang besar pada bangsa dan negara, termasuk soal utang untuk penguatan infrastruktur pertahanan dan keamanan.
"Bahwa utang-utang itu memang bisa mematikan. Maka, hati-hati kalau mau utang, terutama pada infrastruktur yang punya risiko tinggi. Kita mesti hitung betul, kita mesti prudent betul, karena ini pernah dilakukan dan membikin banyak negara collapse karena utang," kata Ganjar.
Ganjar berpendapat, jika pemerintah hendak menekan utang maka sebaiknya melakukan penguatan infrastrukstur sistem pertahanan dengan memanfaatkan kemampuan dalam negeri.
Caranya adalah dengan mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi setiap tahun sampai mencapai 7 persen.
"Artinya wajib hukumnya kita mendorong ekonomi tumbuh 7 persen, kemudian government berjalan bisa dengan baik," kata Ganjar.
Ganjar menekankan kembali agar pemerintah tidak berutang pada luar negeri. Terlebih, jika itu dilakukan untuk menguatkan sistem pertahanan.
Baca juga: Prabowo Singgung soal Pertahanan Saat Ditanya Strategi Utang Luar Negeri
"Memang kalau kita bicara pada industri pertahanan, kita musti kita kuatkan industri dalam negeri. Jadi mohon maaf terkait dengan hutang. No utang, no usang, sehingga alutsista kita betul-betul kita lakukan transfer of teknologi dari dalam negeri," ucap Ganjar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.