Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mayjen TNI Rido Hermawan, M.Sc
Pengajar Lemhannas

Tenaga Ahli Pengajar Bidang Kewaspadaan Nasional di Lemhannas

Meretas Jalan Visioner Pemimpin Nasional Indonesia

Kompas.com - 05/01/2024, 10:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Keempat, kepemimpinan yang inklusif. Pemimpin tersebut harus mampu membangun persatuan dan kesatuan, serta menghormati keragaman dan pluralitas di Indonesia.

Ia harus mampu menjalankan kepemimpinan yang terbuka, memperjuangkan hak asasi manusia, keadilan sosial, dan memberikan kesempatan sama bagi segenap warga negara.

Kelima, keberlanjutan lingkungan. Ia harus mendorong kebijakan dan program yang berkelanjutan guna menjaga keanekaragaman hayati, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan melindungi alam Indonesia, dari kehancuran.

Di atas kertas, data-fakta yang tersaji, sudah menunjukkan tanda bahwa kita sedang berada di tubir jurang mahapralaya. Jika ini tak segera disikapi, maka kita harus bersiap menelan pil pahit dari perbuatan sendiri.

Keenam, kemampuan diplomasi dan kerja sama internasional. Seorang negarawan yang nasionalis, harus memiliki kemampuan diplomasi yang baik dan mampu menjalankan kerja sama internasional dengan negara lain.

Ia mampu membangun hubungan harmonis dengan negara-negara sahabat, memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia dalam forum internasional, dan menjaga kedaulatan serta kehormatan bangsa.

Ketujuh, ketegasan dan keberanian. Pemimpin jelas harus memiliki ketegasan dan keberanian untuk menghadapi tantangan dan mengambil keputusan sulit demi kemaslahatan negara.

Ia memegang teguh prinsip-prinsip nasionalisme dan mempertahankan kedaulatan bangsanya, bahkan dalam menghadapi tekanan eksternal dari negara lain.

Kedelapan, punya gagasan besar. ”Bangunlah dunia ini kembali. Bangunlah dunia ini kokoh dan kuat dan sehat. Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan. Bangunlah dunia yang sesuai dengan impian dan cita-cita umat manusia. Putuskan sekarang hubungan dengan masa lampau karena fajar sedang menyingsing. Putuskan sekarang hubungan dengan masa lampau sehingga kita bisa mempertanggungjawabkan diri terhadap masa depan,” begitu petikan pidato Sukarno yang berjudul ”To Build the World Anew,” menggetarkan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1960.

Masih membincang Sukarno. Sang Proklamator berulangkali menyatakan dalam pidato maupun karangannya, seseorang menjadi besar lantaran gagasan yang diusungnya.

Kita perlu tahu gagasan apa yang sedang digelorakan oleh para Capres, atau jangan-jangan mereka sama sekali tak punya gagasan apa pun untuk diterapkan selama masa jabatannya nanti. Jika memang itu yang terjadi, maka kita hanya menepuk jidat saja.

Kesembilan, welas asih. Pemimpin yang negarawan-nasionalis, tentu akan mengedepankan rasa kemanusiaan yang tinggi. Kepekaannya terasah, halus menyentuh semua golongan.

Tak pandang bulu. Tidak tebang pilih. Ia memimpin dengan jiwa besar yang berlandaskan pada budi pekerti. Kemanusiaan baginya, adalah pengejawantahan dari adil yang beradab.

Dengan memiliki pemimpin nasional Indonesia yang berkarakter negarawan dan nasionalis seperti yang disebutkan di atas, diharapkan negara Indonesia mampu menghadapi tantangan masa depan dengan gagah perkasa, bersatu padu, berkeadilan, berkelanjutan, dan berdikari di atas kaki sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com