Ia akan bekerja tanpa pamrih merajut persatuan dan kesatuan di tengah keragaman yang ada, serta melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam proses pembangunan bangsa.
Tantangan yang dihadapi oleh negara Indonesia pada masa depan akan semakin kompleks dan beragam—termasuk tantangan perekonomian global, perubahan iklim, konflik di dalam negeri, serta aspirasi dan tuntutan masyarakat yang semakin silang sengkarut.
Oleh karena itu, sosok pemimpin nasional yang berkarakter negarawan dan nasionalis jelas sangat kita perlukan kehadirannya.
Karena pemimpin nasional yang berkarakter negarawan dan nasionalis akan mampu menghadapi tantangan tersebut dengan keberanian, kebijaksanaan, dan integritas tinggi.
Ia akan memimpin dengan mengedepankan kepentingan nasional, menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, dan memastikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sosok pemimpin seperti ini akan membawa Indonesia menuju masa depan negara yang lebih kuat, berdaya saing global, adil, makmur, dan sejahtera, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai negarawan dan nasionalisme.
Berikut ini penulis ajukan beberapa kriteria seorang pemimpin nasional Indonesia yang berkarakter negarawan dan nasionalis, untuk menata masa depan Indonesia, secara lebih terukur dan tepat guna:
Kesatu, kebangsaan yang Kuat. Seorang pemimpin nasional Indonesia yang berkarakter negarawan dan nasionalis harus memiliki kecintaan mendalam terhadap negara dan bangsa Indonesia. Ia harus mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi atau kelompok.
Kedua, integritas dan etika. Pemimpin tersebut harus memiliki integritas yang tinggi dan menghormati prinsip-prinsip moral dan etika.
Mereka harus menjadi teladan yang baik bagi masyarakat Indonesia dan tidak terlibat dalam korupsi, nepotisme, atau praktik-praktik tidak etis lainnya.
Ketiga, visi jangka panjang. Seorang pemimpin yang tak punya kejelasan visi dalam jangka panjang, takkan bisa membawa angin perubahan masa depan negara yang dipimpinnya.
Ia harus mampu memimpin dengan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang negara dan memperhitungkan implikasi kebijakan saat ini, pada masa depan generasi mendatang.
Ketajaman visinya pada geliat peta geopolitik juga sangat diperlukan. Menilik dinamika perubahan dunia modern yang kian sulit diperkirakan.
Perang Rusia dengan Ukraina, tiba-tiba tenggelam kabarnya oleh kecamuk perang Palestina melawan Israel.
Padahal dampak dari perang yang dilancarkan Putin, jelas terasa di Indonesia—dan itu seperti tak teramati kala Gaza dibombardir Israel. Fenomena seperti ini yang memerlukan amatan khusus dari seorang pemimpin brilian.