Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Alasan Ponpes Buntet Ubah Dukungan ke Prabowo | Cak Imin Kritik Moeldoko

Kompas.com - 05/01/2024, 05:00 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel tentang Pondok Pesantren Buntet Cirebon yang mengubah dukungan untuk capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, menjadi pemberitaan yang paling banyak dibaca di Kompas.com pada Kamis (4/1/2024).

Kemudian, tulisan soal cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, yang menyesalkan pernyataan KSP Moeldoko soal dukungan anggota Satpol PP Garut untuk cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, juga menarik minat pembaca.

Selain itu, artikel mengenai kubu Prabowo Subianto yang buka suara soal kritik utang pembelian alutsista juga menjadi terpopuler.

Berikut ulasan selengkapnya.

1. Ponpes Buntet Ubah Dukungan dari Ganjar ke Prabowo, Apa Alasannya?

Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Buntet Cirebon KH Adib Rofiuddin Izza mendadak berubah haluan mendukung pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

Deklarasi itu berlangsung di Media Center Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Rabu (3/1/2024).

Padahal, sembilan hari sebelumnya, Adib menyatakan dukungan kepada paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Saat ditanya alasannya mengalihkan dukungan dari Ganjar ke Prabowo, Adib tak memberi argumentasi yang jelas. Adib menyebut itu hanyalah dinamika politik belaka.

Baca selengkapnya: Ponpes Buntet Ubah Dukungan dari Ganjar ke Prabowo, Apa Alasannya?

2. Cak Imin: Pernyataan Pak Moeldoko Menyakiti Nurani dan Etika!

Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar menyesalkan pernyataan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang menyebut tidak ada pelanggaran atas dukungan anggota Satuan Polisi Pamong Praja di Garut kepada cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.

Pria yang karib disapa Cak Imin itu berpandangan, aparatur yang bekerja di kantor pemerintah daerah seharusnya harus netral dan tidak memihak.

“Sebagai honorer ataupun ASN yang (bekerja) di dalam lingkup pemerintahan termasuk di kantor Bupati, Pemda, apalagi berseragam, itu adalah bagian dari wilayah netral,” kata Muhaimin saat ditemui di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (4/1/2024).

“Pernyataan Pak Moeldoko menyakiti nurani dan etika,” kata Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa itu.

Baca selengkapnya: Cak Imin: Pernyataan Pak Moeldoko Menyakiti Nurani dan Etika!

3. Saat Kubu Prabowo Balas Kritik Cak Imin dan PDI-P soal Utang Pembelian Alutsista...

PDI Perjuangan dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, kompak mengkritik kebijakan pemerintah terkait pembelian alat utama sistem pertahanan (alutsista).

Baik PDI-P maupun Muhaimin menilai, keputusan pemerintah berutang guna membeli alutsista tidak tepat, mengingat banyak kebutuhan masyarakat yang masih harus dipenuhi oleh negara.

Belakangan, sentilan itu dijawab oleh Partai Gerindra. Partai pimpinan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto itu justru menuding pihak yang mengkritik pembelian alutsista tak paham persoalan geopolitik.

Baca juga: Saat Kubu Prabowo Balas Kritik Cak Imin dan PDI-P soal Utang Pembelian Alutsista...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com