Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hamid Awaludin

Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia.

Mengapa Harus Mengusir Rohingya?

Kompas.com - 31/12/2023, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pemerintah, baik pusat maupun lokal, terkesan kurang menunjukkan gelagat untuk menjalankan prinsip “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” itu.

Mahasiswa yang seyogianya menjadi kaum idealis yang menampik kesewenang-wenangan dan menolak perlakuan tak manusiawi, justru menjadi pelaku dan pemeran utama tabiat memperlakukan orang secara tidak manusiawi.

Pengungsi Rohingya tak memiliki keinginan secara sukarela untuk datang ke Aceh, menjadi beban rakyat Aceh secara permanen.

Rohingya tidak punya pilihan. Mereka terdesak dan tidak punya ruang gerak untuk menentukan ke arah mana langkah hendak diayun.

Dengan kondisi seperti itu, masihkah kita semua tega mengintimidasi dan mengusir mereka? Tak adakah rasa kemanusiaan untuk kita sisakan sedikit pun ke mereka?

Mengapa rasa kemanusiaan kita kubur ke dalam lubang kebencian hanya karena mereka berbeda dengan fitur tubuh kita, dan hanya karena mereka tidak memiliki kartu tanda penduduk Indonesia?

Lagi pula, mereka bukan pengedar narkoba, bukan teroris, bukan pelaku perdagangan manusia. Malah, bisa jadi mereka korban perdagangan manusia.

Aceh yang dibantu

Saya pun teringat pada akhir 2004, ketika Aceh dilantakkan oleh Tsunami. Sebagian besar Aceh jadi puing berkeping-keping.

Banyak orang Aceh menghadap Sang Khalik melalui mekanisme amuk alam. Aceh porak poranda. Sebagian Aceh nyaris terkubur total ditelan alam yang mengamuk. Siapa yang menolong Aceh ketika itu?

Rasa kemanusiaan di bawah naungan kesemestaan, datang membantu Aceh. Dunia berlomba, tanpa pamrih, malah berdesak-desakan mengulurkan tangan ke Aceh.

Bangsa-bangsa lain tidak membiarkan rakyat Aceh larut dalam kesedihan. Atas nama kemanusiaan, mereka ikhlas menolong Aceh, meringankan beban orang-orang Aceh.

Mereka berpacu dan saling membantu untuk mengangkat kembali martabat orang-orang Aceh, dari puing-puing reruntuhan amuk alam.

Bangsa-bangsa asing datang mengulurkan tangan, tanpa mereka mau tahu orang Aceh itu memiliki kartu tanda penduduk atau tidak.

Mereka ikhlas datang menolong tanpa bertanya ke orang Aceh: “Apakah kalian warga negara Indonesia atau bukan?”

Mereka menolong dengan ikhlas karena dimotivasi nilai universal yang bernama “kemanusiaan.” Tidak ada yang lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com