JAKARTA, KOMPAS.com - Suara dari kelompok pemilih bimbang (undecided voters) dinilai bakal menjadi penentu apakah pemilihan presiden (Pilpres) 2024 akan berlangsung dalam 1 atau 2 putaran.
Dari hasil jajak pendapat yang dilakukan sejumlah lembaga survei, sampai saat ini masih belum bisa dipastikan apakah Pilpres 2024 akan berlangsung dalam 1 atau 2 putaran.
"Saya menyoroti persentase pemilih bimbang itu akan menjadi penentu jalannya pemilu presiden mendatang, akan tetap dua putaran atau mungkin berpotensi satu putaran," kata peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati di Jakarta, seperti dikutip dari Antara pada Sabtu (30/12/2023).
Baca juga: Pakar Hukum Kepemiluan Ungkap 5 Pelanggaran yang Bisa Eliminasi Paslon di Pilpres
Hasil survei Forum Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia memperkirakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD berpeluang paling besar masuk ke putaran kedua Pilpres 2024.
Akan tetapi, Wasisto tak sepakat dengan kesimpulan itu. Menurut dia, suara dari para pemilih bimbang bakal menjadi rebutan oleh seluruh pasangan calon, termasuk capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, meskipun persentasenya relatif kecil.
"Meskipun persentasenya kecil hanya 6 sampai 7 persen, paling tidak ini segmen akan diperebutkan semua pasangan calon," ujar Wasisto.
Baca juga: Anies-Muhaimin Manfaatkan Panggung Debat untuk Ambil Suara “Undecided Voters”
Wasisto meyakini hasil survei yang menempatkan 2 pasangan calon presiden dan wakil presiden akan lolos ke putaran kedua Pilpres 2024 kemungkinan masih bisa berubah.
Selain itu, masih terdapat 3 debat capres-cawapres yang akan digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Wasisto mengatakan, performa para kandidat dalam ajang debat berpotensi memengaruhi pemilih bimbang buat menentukan pilihan.
Baca juga: Soal Undecided Voters, Timnas Amin: Mereka Masih Menunggu Pergerakan Paslon
"Pandangan umum terkait dengan hasil survei ini tentu masih akan terus berkembang dinamikanya," ucap Wasisto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.