Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud Tak Percaya Survei CSIS, TKN Prabowo: Karena Elektabilitasnya di Bawah

Kompas.com - 29/12/2023, 17:29 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Fanta (Pemilih Muda) Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Arief Rosyid menilai calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD tidak percaya dengan hasil survei lembaga Centre for Strategic and International Studies (CSIS) karena dalam jajak pendapat itu, elektabilitasnya bersama capres Ganjar Pranowo berada di posisi paling buncit.

Arief menduga Mahfud mungkin saja tidak mempercayai semua hasil survei yang ada.

"Mungkin enggak percaya semua hasil survei kali ya. Atau bisa jadi enggak percayanya itu karena surveinya (elektabilitas Ganjar-Mahfud) di bawah," ujar Arief saat dimintai konfirmasi, Jumat (29/12/2023).

Baca juga: Elektabilitasnya Bontot Berdasarkan Survey CSIS, Ganjar: Hasilnya Beda dengan Indikator, Kami Hormati

Arief mengatakan Mahfud sedang membesarkan hati para pendukung Ganjar-Mahfud.

Dia menyebut kondisi psikologis di tim Ganjar-Mahfud pasti sedang terpukul karena elektabilitas mereka disalip oleh pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang menurut survei itu menempati urutan kedua.

Menurutnya, elektabilitas Prabowo-Gibran sendiri saat ini semakin sulit disusul.

"Jadi kita sih fokus saja dengan kerja-kerja kita. Alhamdulillah dari semua hasil survei kan tadi sudah dibahas 'samsul' ya, semakin sulit disusul," tuturnya.

Baca juga: Tanggapi Survei CSIS, Cak Imin Bersyukur karena Elektabilitasnya Naik

Sementara itu, Arief menyinggung Philips Vermonte sebagai Direktur Eksekutif di CSIS Indonesia.

Vermonte yang juga menjabat Ketua Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) diyakini Arief pasti memiliki metode yang kuat di survei CSIS.


"Tapi kan CSIS ini direktur eksekutifnya Philips Vermonte ya, Ketua Persepi. Artinya, sebagai Ketua Persepi dia tentu sangat ketat dalam metodologi, sampel, dan lain-lain," imbuh Arief.

Sebelumnya, Mahfud MD mengaku tak percaya dengan hasil survei CSIS, yang menempatkannya di urutan terakhir.

Diketahui, berdasarkan survei CSIS, pasangan calon (paslon) Ganjar Pranowo-Mahfud menempati urutan buncit, dengan elektabilitas 19,4 persen.

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD saat berkunjung ke kampung nelayan di kawasan Marunda, Cilincing, Rabu (20/12/2023).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD saat berkunjung ke kampung nelayan di kawasan Marunda, Cilincing, Rabu (20/12/2023).
"Saya enggak percaya sama sekali," kata Mahfud, saat mendatangi Pondok Pesantren Al-Khoziny, Desa Siwalanpanji, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Kamis (28/12/2023).

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) itu menyebut, CSIS sempat meramal Joko Widodo (Jokowi) kalah di pemilihan presiden (Pilpres). Akan tetapi, hal tersebut ternyata salah.

Baca juga: Elektabilitas di Urutan Terakhir, Mahfud MD Tak Percaya Survei CSIS

"CSIS dulu itu kan pernah meramal Pak Jokowi kalah. Dua minggu sebelum Pilpres sudah ada berita berdasarkan hasil survei CSIS Jokowi game over, tapi salah total," jelasnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com