Arief menduga Mahfud mungkin saja tidak mempercayai semua hasil survei yang ada.
"Mungkin enggak percaya semua hasil survei kali ya. Atau bisa jadi enggak percayanya itu karena surveinya (elektabilitas Ganjar-Mahfud) di bawah," ujar Arief saat dimintai konfirmasi, Jumat (29/12/2023).
Arief mengatakan Mahfud sedang membesarkan hati para pendukung Ganjar-Mahfud.
Dia menyebut kondisi psikologis di tim Ganjar-Mahfud pasti sedang terpukul karena elektabilitas mereka disalip oleh pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang menurut survei itu menempati urutan kedua.
Menurutnya, elektabilitas Prabowo-Gibran sendiri saat ini semakin sulit disusul.
"Jadi kita sih fokus saja dengan kerja-kerja kita. Alhamdulillah dari semua hasil survei kan tadi sudah dibahas 'samsul' ya, semakin sulit disusul," tuturnya.
Sementara itu, Arief menyinggung Philips Vermonte sebagai Direktur Eksekutif di CSIS Indonesia.
Vermonte yang juga menjabat Ketua Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) diyakini Arief pasti memiliki metode yang kuat di survei CSIS.
Sebelumnya, Mahfud MD mengaku tak percaya dengan hasil survei CSIS, yang menempatkannya di urutan terakhir.
Diketahui, berdasarkan survei CSIS, pasangan calon (paslon) Ganjar Pranowo-Mahfud menempati urutan buncit, dengan elektabilitas 19,4 persen.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) itu menyebut, CSIS sempat meramal Joko Widodo (Jokowi) kalah di pemilihan presiden (Pilpres). Akan tetapi, hal tersebut ternyata salah.
"CSIS dulu itu kan pernah meramal Pak Jokowi kalah. Dua minggu sebelum Pilpres sudah ada berita berdasarkan hasil survei CSIS Jokowi game over, tapi salah total," jelasnya.
Oleh karena itu, Mahfud lebih berpegang pada hasil survei yang dikeluarkan oleh Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, sebagai rujukan informasi mengenai elektabilitasnya.
"Enggak apa-apa, kita punya survei sendiri. (Survei CSIS) itu hanya untuk menekan psikologis saja, untuk menakut-nakuti orang," ujarnya.
Survei CSIS
Seperti diketahui, CSIS merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas calon presiden dan wakil presiden 2024.
Pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming memiliki elektabilitas tertinggi, yakni 43,7 persen.
Disusul kemudian oleh paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan 26,1 persen dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan 19,4 persen.
https://nasional.kompas.com/read/2023/12/29/17294521/mahfud-tak-percaya-survei-csis-tkn-prabowo-karena-elektabilitasnya-di-bawah