Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal “Ndasmu Etik” Prabowo, Jubir Sebut Bercanda, Kubu Anies Anggap Tak Etis, Ganjar Minta Masyarakat Menilai

Kompas.com - 17/12/2023, 07:29 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pernyataan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, tengah menjadi perbincangan di media sosial X.

Dalam video singkat yang beredar viral, Ketua Umum Partai Gerindra itu sempat mengatakan "Ndasmu etik", di depan ribuan kadernya di dalam sebuah forum internal partai. 

“Bagaimana perasaan Mas Prabowo soal etik? Etik, etik, ndasmu etik (kepalamu etik),” ucap Prabowo dalam video tersebut.

Usai viral, juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar angkat suara. Menurutnya, pernyataan tersebut merupakan candaan di dalam forum internal Gerindra.

“Pak Prabowo senang bercanda, itu bercandaan Pak Prabowo ke kader-kader Gerindra. 1.000 persen becanda," ujar Dahnil melalui pesan singkat, Sabtu (16/12/2023).

Baca juga: Video Viral Prabowo Sebut Ndasmu Etik, Jubir: 1.000 Persen Bercanda

Ia mengklaim, Prabowo tetap menjaga hubungan baik dengan dua kompetitornya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, yaitu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Pernyataan “Ndasmu etik,” menurutnya, dilontarkan sebagai candaan dengan orang dekat.

"Pak Prabowo hubungannya dengan Pak Ganjar baik, dengan Pak Anies baik. Bercanda ke sesama sahabat," katanya.

Memang, tidak jelas kepada siapa pernyataan "ndasmu etik" itu ditujukan oleh Prabowo.

Namun sebelumnya Prabowo sempat ditanya oleh Anies mengenai perasaannya usai mendengar Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) menyatakan Ketua MK saat itu, Anwar Usman, melakukan pelanggaran etik berat.

Baca juga: Tanya ke Prabowo, Anies: Apa Perasaan Bapak Putusan MK Langgar Etika?

Momen itu terjadi pada saat debat perdana Pilpres 2024 yang diselenggarakan pada 12 Desember lalu. 

Akibat putusan yang dibacakan Anwar, putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, mendapatkan karpet merah untuk menjadi calon wakil presiden.

Kubu Anies anggap tak etis

Sementara itu, Wakil Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (Amin), Sudirman Said menganggap pernyataan itu tak layak disampaikan.

Ia menganggap kata “ndasmu,” yang merupakan sumpah serapah bagi orang Jawa disandingkan dengan kata etika.

Apalagi, disampaikan oleh capres sekaligus ketua umum partai politik (parpol).

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com