Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Prabowo Singgung Ada Pihak yang Suka Bikin Kawan Jadi Lawan...

Kompas.com - 16/12/2023, 20:44 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengaku belajar banyak dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal kepemimpinan dan kenegarawanan.

Sebab, menurut calon presiden (capres) nomor urut 2 ini, Jokowi mampu membuat lawan menjadi kawan.

Hal ini diungkapkan Prabowo di depan ribuan pengelola pondok pesantren (ponpes) dalam acara "Sarasehan Peningkatan Kemandirian Pesantren" di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (16/12/2023).

Awalnya, Prabowo mengenang ketika Jokowi mampu mengalahkannya dalam pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2019.

Baca juga: Kelakar Prabowo ke Menag: Saya Punya Firasat, Gus Yaqut Akan Berperan Terus di Republik Ini

Mamun, Prabowo mengatakan, lawan politiknya itu kini menjadi kawan, dengan menunjuk dirinya sebagai Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju.

"Saya tidak tahu ilmunya Pak Jokowi bagaimana, yang jelas hebat. Beliau bukan saja mengalahkan mantan panglima, mantan jenderal, beliau bisa menjadikan kawan yang baik," kata Prabowo dalam acara tersebut, Sabtu.

Prabowo mengungkapkan, membuat lawan menjadi kawan merupakan ilmu yang tinggi.

Dia pun menyinggung adanya pihak-pihak yang kerap membuat kawan justru menjadi lawan.

"Kalau lawan jadikan kawan itu baru ilmu, jangan kawan jadi lawan. Wah, itu salah, ngerti enggak? Ilmu yang tinggi adalah lawan dijadikan kawan, tapi di Indonesia ada orang yang suka kawan jadi lawan," ujar Prabowo berseloroh.

"Maksud saya baik. Saya belajar, seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak. Ini ilmu kepemimpinan, kenegarawanan yang dimiliki Jokowi," katanya lagi.

Baca juga: Prabowo ke Pengelola Ponpes Se-Indonesia: Saya Harap Tak Lupa dengan Saya di Hari-hari Penting

Namun, Prabowo memang tidak menyinggung siapa sosok yang dimaksud.

Hanya saja, saat debat capres, ia sempat beradu argumen dengan capres nomor urut 1, Anies Baswedan.

Saat itu, Prabowo menyebut Anies berlebihan karena mengeluh terkait jalannya demokrasi yang ada di Indonesia. Padahal, menurutnya, kalau demokrasi tidak berjalan, tidak mungkin Anies maju menjadi Gubernur DKI Jakarta.

“Mas Anies mengeluh tentang demokrasi ini dan itu, dan ini, Mas Anies dipilih jadi gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa, saya yang mengusung bapak,” ujar Prabowo.

“Kalau demokrasi kita tidak berjalan, tidak mungkin Anda jadi gubernur. Kalau (Presiden) Jokowi diktator, Anda tidak mungkin jadi gubernur. Saya waktu itu oposisi Mas Anies, Anda ke rumah saya, kita oposisi, Anda terpilih,” katanya lagi.

Baca juga: Prabowo Enggan Jadi Politikus Omdo yang Umbar Janji tapi Tak Ditepati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com