Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jannus TH Siahaan
Doktor Sosiologi

Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.

Debat Capres dan Persepsi Publik

Kompas.com - 14/12/2023, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PUBLIK Amerika Serikat kerap mengonsumsi debat capres-cawapres sebagai tradisi empat tahunan secara antusias.

Mengapa antusias? Karena setiap ucapan capres-cawapres dalam debat terkait program yang akan dilaksanakan dicatat publik, kemudian ditagih saat capres-cawapres yang diusungnya terpilih.

Bagi presiden terpilih, merupakan aib besar jika mengingkari janji yang telanjur disampaikan kepada rakyat saat berdebat.

Debat capres-cawapres yang disiarkan jaringan televisi berbayar di Negara Paman Sam ini mampu menyedot perhatian publik yang masif sebagaimana antusiasme mereka menyaksikan laga bola basket nasional.

Barack Obama yang terkenal dengan program "Obamacare", yaitu skema asuransi kesehatan publik dengan mengasuransikan 97 persen warga Amerika Serikat menjadi sangat "iconic", yang membuatnya terpilih pada Pilpres 2008.

Joe Biden yang akan bertarung lagi di Pilpres Amerika Serikat pada 2024, bahkan berjanji melanjutkan "Obamacare" ini.

Bagaimana dengan debat capres-cawapres di Indonesia yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU), di mana debat capres perdana telah berlangsung pada Selasa (12/12/2023), tanpa melibatkan cawapres?

Boleh jadi program KPU itu hanya menarik minat warga yang melek politik, tetapi kebanyakan warga justru tidak terlalu menaruh perhatian. Bahkan ada yang tidak tahu jadwal siaran debat capres yang disiarkan langsung berbagai stasiun televisi nasional itu.

Di medsos beredar status, "Debat capres-cawapres ditonton 144.000 secara live streaming, sementara tinju selebritis ditonton 2 juta orang".

Meski terkesan main-main, tetapi memang acara debat capres-cawapres bisa dikatakan tidak banyak menarik perhatian publik.

Padahal debat capres perdana itu mengangkat isu sensitif seperti pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.

Pertanyaan mendasar yang muncul kemudian; jika publik tidak terlalu tertarik acara debat, bagaimana debat capres-cawapres bisa mengerek elektabilitas para pelaku debat?

Denny JA, pemilik lembaga survei dan analisis politik mengatakan, dari 204 juta pemilih, paling tidak hanya 5 persen saja warga yang terpengaruh oleh acara debat karena debat sifatnya elitis dan bahkan hanya terkesan ramai dibicarakan di media sosial saja sehingga menjadi trending topic.

Bahkan swing voters yang beralih pilihan setelah debat menurutnya hanya 2,9 persen saja.

Apa yang terlihat dari debat Selasa malam? Alih-alih mengusung program yang akan dilakukan jika terpilih, para capres malah terjebak saling menghakimi, saling menjatuhkan, argumentum ad hominem, dan terkesan melampiaskan dendam dengan mengungkit-ungkit masa lalu.

Esensi debat pun menjadi berkurang, publik menjadi kurang memahami apa sesungguhnya program yang akan dijalankan masing-masing capres-cawapres kelak jika terpilih.

Prabowo Subianto yang diusung banyak partai mapan selain Partai Gerindra seperti terlihat "adu mulut" dengan Anies Baswedan, capres yang diusung Partai Nasdem, PKB dan PKS.

Ganjar Pranowo bermain aman dengan menunjukkan ketenangannya saat beretorika, tetapi pertanyaan yang menghujam tentang 13 orang hilang dijawab Prabowo dengan, "Itu tendensius".

Kasus pelanggaran HAM memang menjadi sorotan Ganjar Pranowo yang diusung PDIP, PPP, Hanura dan Perindo ini. Namun, rupanya Prabowo telah siap dengan jawaban bahwa kasus yang ditanyakan itu muncul lima tahunan seiring dirinya mencalonkan diri sebagai capres.

Prabowo bahkan bertanya ada berapa orang hilang dalam sebulan di DKI Jakarta saja. "Come on, Mas Ganjar," kata Prabowo.

Panggung debat Selasa malam, sejatinya milik Anies Rasyid Baswedan karena di sinilah kepiawaiannya dalam menyusun kata-kata.

Penjelasannya gamblang, jawabannya taktis terkait penegakan hukum, pidato penutupnya juga mengena. Akan tetapi, ia terkena serangan balik Prabowo saat berbicara tentang peran partai politik dan kondisi pemerintahan secara umum.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Nasional
Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Nasional
Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Nasional
Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Saat Anies 'Dipalak' Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Saat Anies "Dipalak" Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Nasional
Anies Kini Blak-blakkan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Anies Kini Blak-blakkan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Nasional
Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Nasional
Anies ke Warga Jakarta: Rindu Saya Enggak? Saya Juga Kangen, Pengen Balik ke Sini...

Anies ke Warga Jakarta: Rindu Saya Enggak? Saya Juga Kangen, Pengen Balik ke Sini...

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com