Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Kritik Hasto, TKN: Pak Prabowo Penerus Pak Jokowi, Bukan Peniru

Kompas.com - 14/12/2023, 05:40 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budiman Sudjatmiko, membalas kritik yang disampaikan Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto, soal gaya debat Prabowo.

Menurut Hasto, Prabowo tak bisa menyerupai Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang saat ini masih berstatus kader PDI-P. Namun, Budiman mengatakan, Prabowo bukanlah peniru Jokowi.

“Karena Pak Prabowo itu penerus Pak Jokowi, bukan penirunya. Oke?” kata Budiman usai peluncuran dan pemaparan rekomendasi kebijakan umum Prabowo dan Gibran “Cita-cita Penerus Negeri” di Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (13/12/2023).

Baca juga: PSI Sebut Cuma Prabowo-Gibran Pasangan yang Akan Teruskan Kerja Jokowi

Budiman menegaskan, Prabowo memilih menjadi penerus Jokowi lewat program-programnya.

“Pak Prabowo lebih memilih jadi penerus, bukan peniru,” tutur Budiman.

Sebelumnya, Hasto Kristiyanto mengaku heran Prabowo tetap tidak bisa seperti Jokowi meski sudah menjual nama dan prestasi mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Baca juga: Hasto PDI-P: Kalau Pak Prabowo Solusinya Prioritaskan Alutsista, Negara Ini seperti Mau Perang

Hal itu disampaikan Hasto usai menyaksikan debat capres pertama yang digelar kantor di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023) malam.

"Ya, desain yang kami dapatkan dari analisis para pakar memang, Pak Prabowo itu mencoba menampilkan Pak Jokowi, hanya dari cara bicaranya, dari karakternya, dari program-programnya berbeda," kata Hasto di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (13/12/2023) malam.

Ia kemudian mencontohkan bagaimana Prabowo berpikir untuk menangani harga-harga kebutuhan pokok yang naik, misalnya cabai.

Menurut Hasto, Jokowi pasti akan turun ke masyarakat untuk mengetahui langsung harga-harga pasar.

Baca juga: Hasto: Prabowo Mencoba Tampilkan Jokowi Saat Debat, tapi Hasilnya Berbeda

"Kalau Pak Prabowo, solusinya memprioritaskan alutsista, menambah utang luar negeri alutsista, jadi negara ini seperti mau perang," ujar Hasto.

Dari situ, Sekjen PDI-P ini menilai bahwa Prabowo bukan penerus Jokowi.

Sebaliknya, ia mengatakan, sosok penerus Jokowi adalah capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo.

"Ini yang membedakan. Jadi maunya meniru hasilnya berbeda. Hasilnya Pak Ganjar yang seperti Pak Jokowi," kata Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com