JAKARTA, KOMPAS.com - Taktik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mendekati kubu Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) dinilai menjadi sinyal mereka cukup tertekan secara politik dalam menghadapi Pemilu dan Pilpres 2024.
Menurut pengamat politik Jannus TH Siahaan, upaya PDI-P mendekati kubu KPP yang mengusung capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) tidak lazim karena mereka adalah pesaing. Sebab, PDI-P mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai capres-cawapres.
"Dalam pandangan saya, dari sejak Gibran maju bersama Prabowo, PDI-P sudah terlihat sangat tertekan, bahkan kehilangan fokus," kata Jannus dalam keterangannya saat dikutip pada Kamis (23/11/2023).
Baca juga: Sikap Dingin Nasdem Tanggapi PDI-P yang Ingin Komunikasi karena Merasa Senasib Dapat Tekanan
Jannus menilai, peluang PDI-P mendapatkan suara Partai Nasdem dan PKB sebagai anggota KPP cukup besar. Karena kedua partai itu berkawan dengan PDI-P sejak 9 tahun terakhir.
"Logika sebaliknya juga berlaku, jika ternyata Ganjar-Mahfud tak lolos ke putaran kedua, bisa saja untuk melampiaskan ‘kemarahan’ PDI-P ke Jokowi dan Gibran, PDI-P bisa saja menyerahkan suaranya ke kubu Amin dengan konsesi-konsesi politik tertentu," ucap Jannus.
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menilai tekanan politik yang mereka alami semakin banyak menjelang Pilpres dan Pemilu 2024.
Baca juga: Didekati PDI-P, Nasdem: Kubu Anies Tak Berkoalisi dengan Semangat Kemarahan
Hasto juga sempat menyinggung soal netralitas aparat dalam peta persaingan Pilpres 2024.
"Cukup banyak (tekanan yang muncul). Kita menyepakati dengan Amin juga, (adanya) penggunaan suatu instrumen hukum, instrumen kekuasaan. Dalam konteks ini, kami juga membangun komunikasi dengan Amin, karena merasakan hal yang sama," kata Hasto pada 18 November 2023.
Tekanan-tekanan itu, menurut Hasto, meliputi penurunan baliho Ganjar Pranowo-Mahfud MD serta intimidasi terhadap tim sukses. Namun, klaim Hasto mengenai komunikasi itu dibantah oleh kubu Anies-Cak Imin.
Menanggapi pernyataan PDI-P, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menyarankan supaya partai berlambang banteng bermoncong putih itu tegar dalam menghadapi tekanan politik.
Baca juga: Nasdem: PDI-P Kan Partai Tua, Jangan Cengeng Dong!
"PDI-P kan partai yang sudah sangat tua, sudah sangat berpengalaman terbiasa menghadapi sesuatu, harusnya jangan cengeng dong," kata Ali dalam keterangannya, Selasa (21/11/2023).
"Jadi, sekali lagi bahwa Koalisi Perubahan itu tidak akan pernah membangun koalisi yang semangatnya kemarahan dan kebencian," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.