Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBNU Minta Anggota Tetap DK PBB Tak Pakai Hak Veto untuk Berpihak di Konflik Palestina-Israel

Kompas.com - 10/10/2023, 08:04 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta agar negara-negara anggota tetap Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak menggunakan hak veto untuk membela satu pihak dalam konflik Palestina-Israel.

Hal itu disampaikan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menaggapi konflik Palestina-Israel yang semakin memanas.

"Menyerukan kepada anggota tetap Dewan Keamanan PBB untuk tidak menggunakan hak veto dalam membela satu pihak dalam tragedi kemanusiaan yang berkepanjangan (di Palestina dan Israel) tersebut," ujar Gus Yahya dalam pernyataan sikap resminya, Senin (9/10/2023).

Selain itu, Gus Yahya juga menyerukan kepada masyarakat Internasional untuk bertindak lebih tegas dalam upaya penyelesaian konflik Palestina-Israel.

Baca juga: UPDATE Perang Hamas-Israel, 1.487 Orang Tewas, 6.327 Terluka

Menurutnya, harus ada upaya penyelesaian yang adil sesuai dengan hukum dan kesepakatan internasional yang berlaku.

"Menyerukan agar konflik dan kekerasan yang telah menimbulkan jatuhnya korban kemanusiaan tersebut agar segera dihentikan dengan segala daya upaya," kata Gus Yahya.

Di sisi lain, Gus Yahya juga menyerukan agar identitas dan seruan keagamaan tidak digunakan untuk memupuk permusuhan dan kebencian.

"Termasuk, dalam kaitan dengan konflik dan kekerasan Palestina-Israel," ujarnya.

Diketahui, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah menyatakan perang terbuka terhadap Hamas di Palestina.

Baca juga: Ungkap Kondisi Rumah Sakit Indonesia di Gaza, MER-C: Rusak pada Plafon tapi Pelayanan Tak Terganggu

Sebelumnya diberitakan, jumlah korban tewas akibat serangan Hamas ke Israel naik menjadi lebih dari 1.487 orang pada Senin (9/10/2023). Sedangkan korban luka disebut mencapai 6.327 orang.

Sementara itu, dilansir dari AFP, Kementerian Kesehatan Hamas menyebut korban tewas di Jalur Gaza meningkat menjadi 687 orang pada Senin.

Kemudian, 3.727 orang lainnya terluka sejak Israel melancarkan gelombang serangan udara sebagai balasan.

Baca juga: Soal Perang Hamas Vs Israel, Prabowo Sebut Pemerintah Upayakan Evakuasi WNI di Palestina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDN Diserang 'Ransomware', Komisi I Ingatkan Pentingnya Peningkatan Keamanan Siber

PDN Diserang "Ransomware", Komisi I Ingatkan Pentingnya Peningkatan Keamanan Siber

Nasional
PKS Jagokan Sohibul Iman di Jakarta, Airlangga Ingatkan Pilkada Butuh Koalisi

PKS Jagokan Sohibul Iman di Jakarta, Airlangga Ingatkan Pilkada Butuh Koalisi

Nasional
Staf Airlangga Jadi Pj Gubernur Sumsel, Mendagri: Kami Ingin Beri Pengalaman

Staf Airlangga Jadi Pj Gubernur Sumsel, Mendagri: Kami Ingin Beri Pengalaman

Nasional
Tanggapi Putusan MA, Mendagri: Pelantikan Kepala Daerah Tidak Perlu Serentak

Tanggapi Putusan MA, Mendagri: Pelantikan Kepala Daerah Tidak Perlu Serentak

Nasional
Badan Pengkajian MPR Sebut Wacana Amendemen UUD 1945 Terbuka untuk Didiskusikan

Badan Pengkajian MPR Sebut Wacana Amendemen UUD 1945 Terbuka untuk Didiskusikan

Nasional
Sahroni Didorong Maju Pilkada Jakarta, Paloh: Dia Punya Kapabilitas, tetapi Elektabilitasnya...

Sahroni Didorong Maju Pilkada Jakarta, Paloh: Dia Punya Kapabilitas, tetapi Elektabilitasnya...

Nasional
Istana Tetapkan Tema dan Logo HUT ke-79 RI: 'Nusantara Baru, Indonesia Maju'

Istana Tetapkan Tema dan Logo HUT ke-79 RI: "Nusantara Baru, Indonesia Maju"

Nasional
KPI Tegaskan Belum Pernah Terima Draf Resmi RUU Penyiaran

KPI Tegaskan Belum Pernah Terima Draf Resmi RUU Penyiaran

Nasional
Dinyatakan Langgar Etik, Bamsoet: Saya Tak Mau Berpolemik

Dinyatakan Langgar Etik, Bamsoet: Saya Tak Mau Berpolemik

Nasional
Pakar Sebut Prabowo Bakal Menang Mudah jika Presiden Dipilih MPR

Pakar Sebut Prabowo Bakal Menang Mudah jika Presiden Dipilih MPR

Nasional
Ungkap Hubungan Jokowi dan Surya Paloh, Willy Aditya: Habis Pemilu Berteman Lagi...

Ungkap Hubungan Jokowi dan Surya Paloh, Willy Aditya: Habis Pemilu Berteman Lagi...

Nasional
PDN Diserang 'Ransomware', Tanggung Jawab Penyedia Layanan Disorot

PDN Diserang "Ransomware", Tanggung Jawab Penyedia Layanan Disorot

Nasional
Menkominfo: Pemerintah Tidak Akan Bayar Permintaan Tebusan 8 Juta Dollar Peretas PDN

Menkominfo: Pemerintah Tidak Akan Bayar Permintaan Tebusan 8 Juta Dollar Peretas PDN

Nasional
Serangan Siber ke PDN, Kesadaran Pemerintah Amankan Sistem Dinilai Masih Rendah

Serangan Siber ke PDN, Kesadaran Pemerintah Amankan Sistem Dinilai Masih Rendah

Nasional
Berkaca dari Kasus Vina Cirebon, Komnas HAM Sebut Proses Penyidikan dan Penyelidikan Polisi Rentan Pelanggaran

Berkaca dari Kasus Vina Cirebon, Komnas HAM Sebut Proses Penyidikan dan Penyelidikan Polisi Rentan Pelanggaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com